Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengecam keras pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas di Teheran, Iran, pada Rabu.
“Tindakan tersebut merupakan provokasi yang dapat meningkatkan eskalasi konflik di kawasan dan merusak proses negosiasi yang terus diupayakan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Rabu.
Kelompok Hamas sebelumnya memastikan Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu awal pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran.
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.
Menurut organisasi itu, Haniyeh sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7).
Pembunuhan Haniyeh sontak mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan pemimpin Hamas tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya.
Sementara, menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pembunuhan Haniyeh adalah tindakan keji untuk melemahkan perjuangan bangsa Palestina dan perlawanan mulia mereka di Jalur Gaza.
Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan insiden tersebut merupakan pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut.
Kementerian Luar Negeri Qatar turut menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai eskalasi yang berbahaya dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan kemanusiaan yang meredupkan upaya perdamaian.
Meski demikian, pihak Israel yang dituduh melancarkan serangan yang menewaskan petinggi Hamas tersebut masih belum membuat pernyataan apapun. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pun mengatakan bahwa Washington tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan pimpinan kelompok Hamas itu.
Sementara itu, televisi nasional Iran yang melaporkan kematian Haniyeh menyatakan bahwa penyelidikan atas serangan tersebut tengah berjalan. Hasil dan temuan dari penyelidikan tersebut juga akan segera disampaikan kepada umum.
"Muhammadiyah menghimbau masyarakat dunia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan untuk secara bersama-sama mengutuk tindakan biadab dan tidak manusiawi dari israel tersebut," kata Anwar melalui rilis pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Rabu.
Anwar mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh dilakukan Israel untuk menghancurkan semua hal yang akan menghalangi rencananya untuk menguasai seluruh wilayah Palestina.
Untuk menyukseskan rencananya, rezim zionis tersebut tidak segan-segan melakukan genosida dan pembersihan etnis serta membunuh orang-orang yang tidak mereka sukai, katanya lebih lanjut.
Muhammadiyah berharap peristiwa pembunuhan Ismail Haniyeh akan semakin menyadarkan masyarakat dunia atas kejahatan yang dilakukan rezim teroris Israel yang telah melakukan aksi kekerasan dan ketakutan di mana-mana.
Anwar berharap rakyat dan negara-negara yang mendukung Israel selama ini sadar tentang bahaya rezim zionis yang telah mereka dukung dan mereka jadikan teman selama ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia kecam pembunuhan petinggi Hamas Ismail Haniyeh di Iran