Cianjur (ANTARA) - Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Jawa Barat, memastikan stok beras di gudang Cianjur yang mencapai 2.300 ton ditambah beras cadangan pemerintah yang jumlahnya akan terus ditambah ketika tingkat kebutuhan meningkat, mencukupi kebutuhan sampai akhir 2024,
Kepala Bulog Cianjur Renato Horison di Cianjur, Selasa, mengatakan total beras di gudang Bulog Jawa Barat sekitar 41 ribu ton, sehingga sangat mencukupi kebutuhan masyarakat di puluhan kabupaten/kota.
Baca juga: Bulog Cianjur serap 91 persen beras petani dari target 10 ribu ton
"Stok beras di gudang Cianjur mencukupi dan aman sampai akhir tahun, bahkan pasokan akan ditambah ketika terjadi peningkatan pemakaian," katanya.
Untuk menstabilkan harga beras di pasaran, ungkap dia, pihaknya bersama pemerintah daerah rutin menggelar pasar pangan murah dengan stok yang disediakan di setiap kegiatan mencapai 2 ton dengan harga jual sesuai HET sebesar Rp 58 ribu per 5 kilogram.
Stok beras yang ditawarkan jenis premium yang pada setiap kegiatan Desa Manjur bersama Bupati Cianjur terjual habis bahkan tidak jarang pihaknya menambah stok hingga 2 ton per kegiatan.
"Kalau dilihat dari penjualan sedikit menurun dibandingkan tiga bulan terakhir karena musim panen petani sudah lewat ditambah stok beras warga mencukupi terutama di wilayah selatan, penjualan dalam satu kegiatan tidak lebih dari 1 ton," katanya.Selama enam bulan terakhir Bulog Cianjur sudah menyerap kurang lebih 10 ribu ton beras dari petani lokal asal Cianjur dan Sukabumi, sehingga stok melimpah efek dari panen raya pada Mei membuat harga beras di pasaran menjadi turun ke harga normal.
"Faktor supply and demand, saat ini persediaan beras itu melimpah, sehingga harganya turun," tutur Renato.
Penurunan harga di pasar dipengaruhi oleh penyaluran bantuan pangan oleh Bulog karena untuk sekarung beras bantuan pangan 10 kg dapat mengurangi masa pembelian sekitar 11 hingga 14 hari.
Baca juga: Bulog Cianjur sebut stok beras aman hingga 3 bulan ke depan