Garut (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Garut, Jawa Barat, Barnas Adjidin memastikan kebutuhan air bersih bagi masyarakat terpenuhi saat musim kemarau melanda kabupaten itu dengan menyiapkan personel dan kendaraan tangki untuk mensuplai air ke daerah yang dilanda kekeringan.
"Jangan sampai ada masyarakat yang air saja kok susah," kata Barnas di Garut, Kamis.
Ia menuturkan pemerintah daerah (pemda) selama ini sudah memperhatikan berbagai ancaman dampak dari bencana kekeringan yang bisa menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau.
Baca juga: Dispertan Garut berupaya selamatkan lahan pertanian dengan pompanisasi
Untuk antisipasi masyarakat kesulitan air bersih, pihaknya sudah menyiapkan dengan tangki air yang siap siaga menyalurkan air apabila ada laporan masyarakat kesulitan air bersih saat musim kemarau tahun ini.
"Mengantisipasi kekeringan di beberapa daerah Garut, itu kita siapkan tangki air," katanya.
Ia menyampaikan masyarakat maupun aparatur pemerintah desa dan kelurahan di Garut harus bergerak aktif untuk segera melaporkan segala kejadian dampak bencana kekeringan agar pemda bisa cepat mengatasinya.
"Tentu ini kita harus ada laporan dari masyarakat atau melalui kelurahan ataupun desa, jadi kalau kita mencari susah, tapi kalau ada laporan kita bisa menindaklanjuti," katanya.
Selama ini, kata dia, berdasarkan laporan sementara sudah ada lima desa yang terdeteksi kekurangan air bersih dan saat ini sudah ditindaklanjuti terkait kondisi daerah tersebut.
"Jangan sampai ada daerah yang memang kekeringan dan kita sudah mendeteksi ada lima daerah yang kekurangan air," katanya.
Menurut dia, kondisi kemarau tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kondisi daerah pada musim kemarau kali ini tidak terlalu parah, masyarakat masih bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya.
"Ya, masih dalam batas normal, saya juga tanya ke beberapa daerah belum parah," katanya.
Terkait lahan pertanian yang dilanda kekeringan maupun kondisinya puso, menurutnya, mendapatkan perhatian yang sama dari pemda, termasuk mengantisipasi agar kondisinya tidak terus meluas, salah satunya dengan pompanisasi.
Apabila ada lahan pertanian yang puso, kata dia, akan ada bantuan melalui program tertentu yang secara teknis ada pada Dinas Pertanian Kabupaten Garut. "Jadi, sekarang ada program yang namanya kalau gagal panen itu bisa diganti, ada ganti rugi, lebih jelasnya lagi kepala dinas," katanya.
Baca juga: Garut optimalkan potensi lahan parkir untuk tingkatkan PAD