Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan rambu-rambu bahaya di kawasan pantai di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang rawan kecelakaan laut harus diperbanyak untuk memberikan peringatan dan kenyamanan bagi wisatawan.
"Rambu-rambu lebih banyak lagi, rambu-rambu yang harus lebih edukatif lagi agar masyarakat paham zona-zona bahaya," kata Barnas Adjidin di Garut, Selasa.
Baca juga: Pj Bupati Garut: Iuran sekolah tidak boleh beratkan orang tua siswa
Ia menuturkan pemerintah daerah selama ini terus berupaya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, termasuk pengunjung wisata pantai di Garut.
Selama ini, kata dia, pemerintah daerah sudah memasang rambu-rambu tentang informasi zona bahaya dan larangan berenang bagi wisatawan di beberapa kawasan pantai, namun rambu itu dinilai harus ditambah agar bisa diketahui secara jelas oleh masyarakat.
"Kita pemerintah sudah memberikan rambu-rambu tentang larangan-larangan di tempat yang tidak boleh melakukan renang dan sebagainya," katanya.
Menurut dia, meski sudah ada rambu bahaya di pantai, cenderung masyarakat tidak melihat dan mengetahui adanya rambu tersebut yang akhirnya mereka melanggarnya.
Ia mencontohkan seperti kejadian kecelakaan laut yang menimpa dua wisatawan asal Bandung sebelumnya karena berenang di zona berbahaya dan sebelumnya juga sudah diperingatkan.
"Kami kemarin sudah memerintahkan di tempat-tempat rekreasi ada lifeguard memantau terus pergerakan masyarakat yang sedang berwisata," katanya.
Ia menyampaikan keberadaan penjaga pantai selama ini juga terbatas sehingga tidak bisa mengawasi secara keseluruhan pantai di Garut yang cukup luas."Memang terbatas, personel yang sangat sedikit, kita juga kesulitan, terutama di hari-hari besar yang tempat wisatanya tidak bisa terjangkau pantauan petugas," katanya.
Perhatian Penjabat Bupati Garut tentang menjaga keselamatan wisatawan di pantai itu setelah adanya insiden dua remaja asal Kabupaten Bandung yang terseret ombak di Pantai Karang Papak, Kamis (11/7).
Satu orang sudah ditemukan pada Sabtu (13/7), sementara satu korban lainnya sampai hari keenam pencarian belum ditemukan.
Baca juga: Disparbud Garut ingatkan wisatawan tidak berenang di kawasan pantai terlarang