Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, investasi harus inklusif, yang mesti berdampak langsung pada masyarakat, terutama untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.
"Kita ketahui bahwa saat ini Jawa Barat, provinsi dengan investasi tertinggi di Indonesia yang menembus Rp210,6 triliun (realisasi investasi pada 2023). Tentu kita berharap investasi ini terus kita jaga terutama jangan sampai eksklusif, tapi investasi yang inklusif, yang memberikan dampak langsung terhadap penurunan pengangguran, kemiskinan," kata Herman dalam Rakor Penyusunan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024 di Provinsi Jabar, Bandung, Kamis.
Herman mengatakan, salah satu langkah strategis Pemprov Jabar untuk mewujudkan hal tersebut, yakni dengan melakukan hilirisasi investasi yang ada di Jawa Barat.
"Salah satu strategi dalam investasi ini adalah melakukan hilirisasi untuk investasi-investasi yang strategis, salah satu di antaranya di sektor migas," ujar Herman.
Herman juga menuturkan, strategi hilirisasi investasi sudah diterapkan sejak jauh-jauh hari oleh pemerintah pusat, dan Pemprov Jabar sendiri akan mengikuti langkah tersebut dan berkomitmen menjadi provinsi terdepan yang melakukan hilirisasi.
"Ujungnya adalah bagaimana rakyat Jawa Barat sejahtera. Karena investasi sejatinya hanya sasaran saja, sasaran utamanya membuat negara kita kuat, membuat Jabar kuat, maju, caang, yang ditandai masyarakatnya sejahtera," tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi menjelaskan tentang pentingnya hilirisasi investasi sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah.
"Tadi Pak Sekda juga sudah sampaikan pentingnya hilirisasi. Perlu dipegang bahwa tidak hanya investasi yang berkelanjutan tapi investasi yang bisa meng-generate pertumbuhan ekonomi sampai ke tingkat bawah," ucap Imam.
"Kita ketahui bahwa saat ini Jawa Barat, provinsi dengan investasi tertinggi di Indonesia yang menembus Rp210,6 triliun (realisasi investasi pada 2023). Tentu kita berharap investasi ini terus kita jaga terutama jangan sampai eksklusif, tapi investasi yang inklusif, yang memberikan dampak langsung terhadap penurunan pengangguran, kemiskinan," kata Herman dalam Rakor Penyusunan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024 di Provinsi Jabar, Bandung, Kamis.
Herman mengatakan, salah satu langkah strategis Pemprov Jabar untuk mewujudkan hal tersebut, yakni dengan melakukan hilirisasi investasi yang ada di Jawa Barat.
"Salah satu strategi dalam investasi ini adalah melakukan hilirisasi untuk investasi-investasi yang strategis, salah satu di antaranya di sektor migas," ujar Herman.
Herman juga menuturkan, strategi hilirisasi investasi sudah diterapkan sejak jauh-jauh hari oleh pemerintah pusat, dan Pemprov Jabar sendiri akan mengikuti langkah tersebut dan berkomitmen menjadi provinsi terdepan yang melakukan hilirisasi.
"Ujungnya adalah bagaimana rakyat Jawa Barat sejahtera. Karena investasi sejatinya hanya sasaran saja, sasaran utamanya membuat negara kita kuat, membuat Jabar kuat, maju, caang, yang ditandai masyarakatnya sejahtera," tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi menjelaskan tentang pentingnya hilirisasi investasi sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah.
"Tadi Pak Sekda juga sudah sampaikan pentingnya hilirisasi. Perlu dipegang bahwa tidak hanya investasi yang berkelanjutan tapi investasi yang bisa meng-generate pertumbuhan ekonomi sampai ke tingkat bawah," ucap Imam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Investasi harus berdampak turunkan pengangguran-kemiskinan Jabar