Kota Bandung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memastikan sebanyak 11.000 hewan kurban yang telah menjalani pemeriksaan di 196 lokasi penjualan dalam kondisi sehat.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefullah, mengatakan hewan yang telah dinyatakan sehat langsung diberi kalung sehat yang berisi barcode yang bisa dipindai melalui aplikasi e-Selamat.
"Barcode tersebut berisi data hewan kurban untuk memudahkan masyarakat kota Bandung mencari hewan kurban. Satu hewan, satu barcode kita lengkapi dengan foto hewannya," kata Wilsandi di Bandung, Jumat.
Dari hasil pemeriksaan, kata dia, tidak ditemukan hewan yang terjangkit penyakit menular hewan seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit menular lainnya. Hanya ditemukan hewan yang mengalami sakit akibat adaptasi dalam perjalanan.
"Untuk kesehatan kita periksa semua apakah ada penyakit. Alhamdulillah belum ditemukan penyakit yang berdampak luas, hanya penyakit karena perjalanan," kata Wilsandi.
Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan di tempat-tempat penampungan yang menjual hewan kurban untuk memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat saat Hari Raya Idul Adha 1445 H dalam kondisi baik.
"Hewan yang sakit dan telah dilakukan perawatan akan diperiksa lagi. Kalau misalnya kondisi membaik dan sudah sehat kita labeli kalung," katanya.
Ia menyebut hewan yang sakit akan dipisahkan untuk proses pengobatan. Bagi hewan yang tidak layak secara syariah direkomendasikan untuk dikembalikan ke daerah asal.
Lebih lanjut, Wilsandi mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban untuk lebih selektif dengan memilih hewan yang telah diperiksa dan dilabeli barcode oleh DKPP Kota Bandung.
Secara umum, kata dia, ciri-ciri hewan yang sehat yakni matanya bersih bersinar, area pembuangan tidak ada bercak menempel, kotorannya kering, tidak ada luka besar, secara fisik tidak cacat, dan tidak pincang.
"Kami periksa semua. Kami ingin memberikan kemudahan dengan label e-Selamat. Mudah-mudahan dengan layanan yang diberikan bisa memberikan manfaat dalam memilih hewan yang tepat dari segi kesehatan dan kelayakannya," katanya.
Adapun proses pemeriksaan hewan ini telah berjalan sejak 28 Mei 2024 hingga 19 Juni 2024.