Garut (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus melakukan upaya pencegahan, pemeriksaan dan pengobatan bagi sapi yang terserang penyakit, termasuk terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) langsung dilakukan penanganan cepat dengan mengkarantinakan agar tidak menular ke sapi lain, sehingga dipastikan sapi yang dijual untuk Idul Adha dalam kondisi sehat.
"Setiap ada gejala, kita langsung lakukan penanganan di lapangan, jadi kita karantina supaya tidak menyebar ke hewan yang lain," kata Kepala Diskannak Kabupaten Garut Beni Yoga Gunasantika kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan tim kesehatan hewan dari Diskannak Kabupaten Garut sudah disiapkan untuk rutin melakukan pemantauan dan pemeriksaan kondisi kesehatan hewan ternak seperti sapi, apalagi saat ini menjelang Idul Adha banyak yang membutuhkan hewan kurban.
Ancaman penyakit pada hewan ternak, kata dia, masih terjadi, tidak hanya PMK, melainkan jenis penyakit lainnya seperti lato-lato, maupun lumpy skin disease (LSD) yang masih mendominasi menyerang sapi di Garut.
"Nah, tapi saya kira tahun ini alhamdulillah bisa kita kendalikan, jadi memang bukan tidak ada, tapi tidak membahayakan saja, dan masih bisa terkendali, dan itu masih di bawah 10 persen," katanya.
Ia menyebutkan, jumlah sapi yang terserang PMK di Garut dari sembilan ribu sapi yang disediakan untuk hewan kurban, hanya sekitar 120-an sapi yang terjangkit, dan semuanya bisa terkendali dengan melakukan langkah penanganan yang cepat dan tepat.
"Jadi, alhamdulillah masih kita kendalikan, dan peternak juga sekarang sudah punya pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Diskannak Garut: Sapi terjangkit PMK langsung dikarantina
Senin, 10 Juni 2024 21:05 WIB