Depok (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Jawa Barat menyatakan pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 didominasi oleh masalah penentuan titik koordinat dan kartu keluarga (KK).
"Wali murid yang mendaftarkan anaknya melalui jalur zonasi biasanya mengeluhkan di kartu keluarga (KK) yang diperbaharui maupun salah titik koordinat," ujar Tim Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 Kota Depok, Acu Setiawan, di Depok, Jumat.
Saat ini pengaduan terkait PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 sudah menurun dibanding beberapa hari sebelumnya, karena saat ini untuk PPDB jalur zonasi telah ditutup.
Dia mengatakan, jika beberapa hari yang lalu rata-rata pengaduan offline mencapai 100 pengaduan, untuk kemarin dan hari ini pengaduan hanya mencapai 30-50 laporan.
"Waktu jalur zonasi dibuka, pengaduan online atau melalui whatsapp bisa mencapai 500. Saat ini sudah turun menjadi 100. Posko yang tadinya kami buka sebanyak lima desk, perlahan kami kurangi. Hari ini kami hanya buka satu posko," ujarnya.
Acu menyebut, posko dibuka selama proses PPDB, mulai dari pra pendaftaran pada 1 Mei, hingga 10 Juni 2024. Posko atau helpdesk berada di lobi lantai 4 Kantor Disdik Kota Depok.
Selain ke Disdik, orang tua siswa bisa menghubungi helpdesk melalui Whatsapp di nomor 087744185582 atas nama Acu Setiawan. Operasionalnya pada jam kantor, yaitu pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Sementara itu tingkat SMA dan SMK Dinas Pendidikan Jawa Barat menginstruksikan agar pihak sekolah menerima pendaftaran secara offline jika memang pendaftaran online masih bermasalah dengan server.
"Iya kemarin ada kendala sistem, namun sekolah sudah diinstruksikan untuk menerima pendaftaran secara offline," kata Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah II (Depok-Bogor) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Sudarsono.
Nanti setelah sistem normal kembali, lanjut Asep pihak sekolah akan meng-input data pendaftar secara online.