Jakarta (ANTARA) - Berita tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membutuhkan sekitar Rp123 triliun untuk mencapai target 30 persen air minum perpipaan hingga peluncuran logo baru Perum Bulog, mewarnai pemberitaan bidang ekonomi kemarin (22/5).
Berikut rangkuman berita selengkapnya
PUPR butuh Rp123 triliun capai 30 persen air minum perpipaan 2030
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membutuhkan sekitar Rp123 triliun untuk mencapai target 30 persen air minum perpipaan 2030.
Simak berita selengkapnya di sini.
RI usulkan dana abadi untuk pembiayaan proyek sumber daya air saat World Water Forum
Pemerintah Indonesia mengusulkan adanya skema dana abadi untuk pembiayaan proyek sumber daya air.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan bahwa usulan tersebut termasuk inisiasi Pemerintah dalam mengusulkan adanya Centre of Excellence (CoE) di ajang World Water Forum ke-10 2024.
Simak berita selengkapnya di sini.
Ombudsman kaji kasus Bea Cukai soal pemeriksaan barang kiriman
Ombudsman mengkaji kasus pemeriksaan barang kiriman yang marak menimpa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan belakangan ini.
Simak berita selengkapnya di sini.
Kemenhub antisipasi pergerakan masyarakat pada libur panjang Waisak
Kementerian Perhubungan (Kemenbub) meningkatkan pelayanan dan pengawasan, baik moda pada transportasi darat, laut, udara, dan kereta api guna mengantisipasi adanya peningkatan mobilitas masyarakat pada masa libur panjang Hari Raya Waisak 2024.
Simak berita selengkapnya di sini.
Bulog: Transformasi logo baru perkuat tugas rantai pasok pangan
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan dengan adanya transformasi logo baru, akan terus memperkuat salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dalam menjalankan tugasnya sebagai rantai pasok pangan di seluruh pelosok Tanah Air.
Simak berita selengkapnya di sini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarin Air minum perpipaan butuh Rp123 triliun hingga logo baru Bulog