Luas DAS Citarum di Kabupaten Bekasi mencapai 46.655,77 hektare yang tersebar di 75 desa. Sungai Citarum menjadi sumber air Saluran Tarum Barat atau Kalimalang, Sungai Cibeet, Sungai Cikarang, hingga Sungai Cipamingkis.
Program Citarum Harum di wilayah ini menyentuh sejumlah rencana aksi meliputi penanganan air limbah industri, pengelolaan sampah, penanganan limbah industri, penegakan hukum, serta pemantauan kualitas air sungai secara manual.
Rencana aksi tersebut dituangkan dalam beberapa kegiatan antara lain penyediaan sarana sanitasi, gerobak, motor, dan bak motor sampah roda tiga, operasional TPA Burangkeng, penanganan sampah dengan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, serta pemrosesan akhir sampah.
Revitalisasi DAS Citarum juga dilakukan unsur TNI melalui Sektor 20 sepanjang 40 kilometer mulai dari wilayah Bojongmangu hingga Muaragembong dengan sasaran penanganan limbah cair domestik, pengolahan sampah, pengangkatan sedimentasi, serta penanaman pohon.
Penanganan sampah menjadi fokus utama program pemulihan DAS Citarum di Kabupaten Bekasi, terlebih wilayah ini dikenal sebagai pusat kawasan industri dengan potensi tinggi pencemaran sampah maupun limbah industri.
Selain itu, optimalisasi penanganan sampah sungai juga dinilai mampu meminimalisasi potensi bencana banjir yang kerap melanda Kabupaten Bekasi terutama akibat Sungai Citarum meluap. Tanggul-tanggul penahan banjir pun dibangun sebagai upaya antisipasi. Secara umum program ini diklaim berhasil mengubah tingkat pencemaran Sungai Citarum dari semula cemar berat menjadi cemar ringan, termasuk di Kabupaten Bekasi ditandai dengan banyak ikan berenang meski air masih tetap berwarna cokelat.
Sejumlah pihak meyakini perubahan ke arah lebih baik ini tidak terlepas dari kesuksesan program Citarum Harum yang mampu merevitalisasi kondisi sungai termasuk di wilayah hilir.
Namun, persoalan Sungai Citarum tidak sebatas kondisi air. Revitalisasi harus juga menyentuh seluruh daerah aliran sungai yang kerap tergerus lantaran besarnya debit air sehingga berdampak pada pengurangan dataran hingga semakin tinggi sedimentasi.
Meski kondisi air membaik bukan berarti pencemaran limbah tertangani secara keseluruhan. Bahkan jika ditelusuri, limbah industri hingga rumah tangga kerap terbawa aliran Sungai Cilemahabang yang melintasi sejumlah kawasan industri. Sungai itu pun lantas bercampur dengan aliran Citarum.
Sebaik apa pun revitalisasi Citarum Harum dilakukan apabila tidak disertai tindakan pencegahan serta penindakan tegas maka Citarum akan kembali tercemar, termasuk pembiaran terhadap pembuang limbah.
Spektrum - Pentingnya melanjutkan program Citarum Harum
Minggu, 5 Mei 2024 20:00 WIB