Namun demikian, kerja keras para petugas gabungan patut diacungi jempol, meskipun turun hujan deras mereka tetap berjibaku mengatur arus lalu lintas agar tetap bergerak.
Mengantisipasi permasalahan tersebut, tentunya dibutuhkan strategi yang benar-benar tepat agar "horor kemacetan" di jalur utara Sukabumi tidak terjadi kembali.
Rekayasa arus lalu lintas
Amblasnya Jalan Tol Bocimi di KM 64-600, Kecamatan Ciambar yang bertepatan dengan momen arus mudik lebaran, tentunya menjadi permasalahan besar bagi para pemudik khususnya yang hanya melintas di jalur mudik Sukabumi atau Sukabumi menjadi tujuan mudik.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan panjang, salah satunya dengan melakukan rekayasa arus lalu lintas agar arus lalu lintas tetap mengalir dan tidak terjadi penumpukan.
Rekayasa arus lalu lintas tersebut salah satunya dengan memberlakukan one way atau satu arah di jam atau waktu serta titik tertentu yang terjadi kepadatan kendaraan.
Langkah ini pun telah diuji coba oleh pihak Satlantas Polres Sukabumi di sekitar pintu keluar Tol Cigombong, di mana setiap 15 menit sekali arus lalu lintas dari arah Sukabumi menuju Bogor ditutup sementara.
Ini dilakukan agar kepadatan kendaraan yang mengarah ke Sukabumi dari Bogor bisa tetap mengalir. Tentunya pemberlakuan arus satu arah tersebut hanya dilakukan di jam-jam terjadi penumpukan kendaraan.
Selain itu dipilihnya arah dari Sukabumi menuju Bogor yang ditutup ini dikarenakan volume kendaraan yang keluar dari Sukabumi lebih sedikit dibandingkan yang masuk.
Kemudian, memanfaatkan seluruh jalur alternatif yang ada di jalur utara Sukabumi, seperti Jalur Alternatif Tenjoayu, Nagrak-Cibadak dan lainnya. Ternyata upaya yang dilakukan pihak Polres Sukabumi berdampak positif untuk memecah kepadatan kendaraan di jalur utara sehingga tidak terjadi kemacetan panjang.
Strategi mengantisipasi kemacetan pasca-longsor di Tol Bocimi
Senin, 8 April 2024 11:10 WIB