Antarajawabarat.com, 18/10 - Pemecahan rekor memainkan karinding yang dilakukan oleh 1.500 karyawan Bank Jabar Banten (BJB) mewarnai ajang Bank BJB Traditional Fair 2014 di Bandung, Sabtu.
"Sebanyak 1.500 karyawan memainkan karinding secara serentak, itu menjadi rekor tersendiri yang tercipta di ajang BJB Traditional Fair 2014," kata Ketua Serikat Karyawan Bank BJB Tubagus Mahaesa di sela-sela kesibukan BJB Traditional Fair itu.
Pemecahan rekor memainkan karinding secara serentak, menurut Mahaesa juga merupakan bagian dari pewarisan budaya dan melestarikan alat musik tradisional itu.
"Karinding merupakan alat musik dari bambu, tidak banyak yang bisa memainkannya dengan baik, namun di sini kami edukasi peserta sehingga bisa membunyikan dan memainkannya pada level dasar," katanya.
Sementara itu suasana area parkir Menara Bank BJB di Jalan Naripan Kota Bandung sejak Sabtu pagi lain dari biasanya. Para karyawan perwakilan dari seluruh kantor cabang dan perwakilan hadir dengan pakaian tradisional Sunda yakni baju pangsi dan kebaya.
"Tema kegiatan BJB Traditional Fair kali ini adalah 'Hayu Urang Jaga Jaga Lembur' (mari kita jaga kampung halaman, artinya ada komitmen dan spirit untuk bisa menjaga potensi yang ada di Jawa Barat," kata Mahaesa yang juga Kepala Kantor Wilayah II Bank BJB itu.
Pada kesempatan itu, kata Mahaesa pihaknya mengajak para bankir profesional untuk terlibat dalam melestarikan dan memelihara budaya profesional yang dimiliki terus menjaga budaya kinerja positif.
"Dengan menjaga budaya itu, kami optimisti bisa menghadapi era pasar bebas ASEAN (MEA) 2015 karena budaya profesional merupakan competitive advantage yang bisa mendorong pengembangan usaha," kata Tubagus Mahaesa.
Sementara itu Ketua Penyelenggara BJB Traditional fair 2014 Rachmad Abdi menyebutkan, acar aitu diisi dengan berbagai kegiatan yang membawakan para peserta bisa menikmati pengalaman dan mendalami aneka kebudayaan yang saat ini sudah hampir punah khususnya di perkotaan.
Sejumlah kesenian yang ditampilkan antara lain Jaipongan, tari betawi, tari merak, debus, reak, karinding, sisingaan, tari topeng serta aneka tampilan seni lainnya sesuai dengan kekhasan di kabupaten/kota masing-masing.
Acara itu diawali dengan karnaval dengan pakaian tradisinal, lomba egrang, balap karung,'aakodan'.
"Selain melestarikan seni budaya, kegiatan ini juga merupakan ajang silarurahim karyawan dari seluruh Indonesia," kata Rahmat Abdi menambahkan.***3***