Bandung (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta manajemen atau pengaturan khusus terhadap titik penyempitan (bottleneck) arus kendaraan di tol yang ada di Jawa Barat dan tempat istirahat (rest area) di dalamnya pada musim mudik 2024 ini.
Pasalnya, di tol sepanjang Jawa Barat, kini telah banyak titik-titik pertemuan, dan tempat istirahat yang kerap menjadi titik kemacetan, katanya di Bandung, Minggu.
"Seperti di Cipali yang akan tetap dua jalur, dan jalur Cisumdawu dioperasikan, sehingga di KM 125 itu terjadi kontraksi, sehingga butuh manajemen khusus. Kemudian juga rest area butuh kegiatan persuasif yang lebih untuk memperlancar arus," katanya.
Terkait rencana manajemen di rest area itu, Budi mengungkapkan bahwa Polda Jabar akan menurunkan jajaran Polwan sebagai langkah persuasif untuk memperlancar arus kendaraan.
"Ini langkah kreatif dengan menurunkan Polwan, yang merupakan langkah persuasif yang baik dan saya apresiasi itu," katanya.
Selain itu, lanjut dia, harus juga ada penanganan dan kebijakan yang tepat terhadap pasar tumpah dengan delmannya yang beroperasi di sana agar para pengemudi delman tidak kehilangan rezeki.
"Seperti memberikan CSR karena kita tidak boleh menghilangkan rezeki mereka. Yang tidak kalah pentingnya adalah lintasan sebidang yang harus diatur dengan baik," ucapnya.
Menhub: Perlu pengaturan khusus terhadap penyempitan jalan dan area istirahat
Senin, 1 April 2024 6:00 WIB