Selama kurun waktu 2021 sampai 2023 sudah membangun dan merehabilitasi 12 embung, Setiap embung itu mampu mengairi areal pertanian seluas 20 sampai 25 hektare. Dari 12 embung tersebut luas pemanfaatannya kini mencapai 240 hektare.
Kepala Bidang Prasarana Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Rakmat Jatnika, di lahan tadah hujan itu yang tadinya hanya bisa melakukan tanam satu kali, kini bisa ditingkatkan menjadi dua sampai tiga kali tanam , sehingga produktivitas hasil pertanian meningkat.
Rakmat terus mendorong agar dilakukan pembangunan embung di berbagai tempat dan melakukan pipanisasi agar air bisa mengalir jauh ke lahan pertanian tadah hujan. Untuk membangun embung geomembran dengan ukuran 25X25 meter bisa menghabiskan anggaran sebesar Rp120 juta.
Bagi petani, ketersediaan air merupakan hal yang utama sehingga pemanfaatan lahan lebih maksimal, produktif meskipun di musim kemarau, dan masyarakat tetap berpenghasilan, sehingga fenomena petani pergi ke kota saat musim kemarau, tidak akan terjadi lagi.
Baca juga: Dispertan Garut membangun 12 embung untuk atasi lahan tadah hujan
Baca juga: Petani diminta siapkan embung waspadai kemarau di bawah normal
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Membangun embung untuk pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Spektrum - Membangun embung untuk pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Oleh Feri Purnama Rabu, 27 Maret 2024 15:50 WIB