Jakarta (ANTARA) - PT Pegadaian mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas terutama dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas, manajemen usaha, dan memperluas bisnis, yang sejalan dengan prinsip sosial dalam implementasi environmental, social, and governance (ESG).
"Saya sangat bersyukur dan didukung sekali sama Pegadaian dan Pegadaian terus membina bukan setengah-setengah membinanya, cukup konsisten dan kami terus dipantau," kata pengusaha tas kulit Zante, UMKM binaan Pegadaian, yang mengikuti program Gadepreneur 2023, Susy Darmayanti kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Pelatihan bisnis dan pembinaan intensif dalam program Gadepreneur yang dilakukan Pegadaian terhadap UMKM merupakan program berkelanjutan.
Para UMKM dibina oleh mentor berpengalaman. Melalui pelatihan tersebut, Pegadaian mendorong kemandirian dan pengembangan UMKM di Indonesia.
Pegadaian memberikan pelatihan terhadap 360 peserta yang lolos kurasi dari total 2.360 pendaftar dalam program Gadepreneur 2023. Dari 360 peserta tersebut, 30 peserta di antaranya mendapatkan fasilitas rebranding.
Selanjutnya, Pegadaian kembali melanjutkan Gadepreneur pada 2024 untuk 360 peserta yang terpilih dan berhasil lolos kurasi dari total 3.174 pendaftar program tersebut.
Program Gadepreneur tidak hanya berfokus pada pengembangan bisnis para pelaku UMKM saja, tetapi juga mendukung prinsip sosial dalam kerangka ESG serta berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) Nomor 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Selain Susy, pelatihan dan pembinaan dalam Gadepreneur 2023 juga diikuti UMKM bidang perhiasan, yakni D-Natiqa Pearls & Jewels, yang dimiliki oleh Dewidya Natiqa bersama ibunya, Nila Dewi Hanafi.
Pegadaian memberikan Susy, Dewidya, dan para pelaku UMKM lain berbagai tahapan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan secara berkelanjutan antara lain mencakup pembinaan offline, mentoring virtual, rebranding, dan expo.
Pembekalan dan pelatihan itu membawa para pelaku UMKM semakin memiliki wawasan dan keterampilan dalam mengembangkan usahanya.
Pelatihan yang diberikan Pegadaian juga mampu menjawab kebutuhan pelaku UMKM dalam mengatasi persoalan usaha masing-masing secara spesifik, sehingga ke depan dapat semakin mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.
"Selain mendapat ilmu, kami juga dapat networking dengan para pelaku usaha lainnya, pastinya dapat informasi pameran-pameran, dan informasi biar semakin meningkatkan bisnis," tutur Dewidya yang menjabat sebagai marketing director di D'Natiqa.
Upaya pendampingan UMKM oleh Pegadaian diharapkan dapat semakin membangkitkan perekonomian lokal melalui penyerapan tenaga kerja dan membuka pasar baru di dunia internasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Praktik ESG Pegadaian dukung UMKM naik kelas
Implementasi ESG Pegadaian dukung UMKM naik kelas
Kamis, 21 Maret 2024 14:45 WIB