Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, memberikan 11 ton benih padi dan 120 kilogram benih jagung secara gratis kepada sejumlah petani di wilayahnya yang terdampak banjir.
Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Kamis, menjelaskan pemberian benih gratis itu bertujuan agar petani dapat segera memulihkan lahan pertanian milik mereka yang sempat terkena bencana banjir pada Rabu (6/3).
Baca juga: Kabupaten Cirebon tetapkan status tanggap darurat untuk penanganan banjir
“Penyerahan benih padi maupun benih jagung gratis ini untuk memulihkan lahan pertanian seluas 475 hektar yang terdampak banjir,” katanya.
Ia menyampaikan selain benih gratis, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa pupuk jenis NPK bagi 12 kelompok tani hortikultura di wilayah Cirebon timur yang ikut merasakan dampak banjir.
Menurut dia, dengan bantuan tersebut diharapkan risiko kerugian yang dialami petani berkurang serta lahan pertanian kembali produktif untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Cirebon.
“Kami juga memberikan layanan pengobatan hewan serta penyemprotan disinfektan gratis bagi peternak yang terdampak banjir,” ujarnya.
Imron menekankan musibah banjir yang melanda 37 desa pada sembilan kecamatan di Cirebon, tidak hanya merendam permukiman warga namun berpotensi merusak lahan pertanian milik petani.
Oleh karenanya, kata dia, Pemkab Cirebon berupaya mengurangi kerugian yang dialami petani dengan memberikan bantuan pupuk hingga benih gratis.
Sementara Sekretaris Dinas Pertanian Cirebon Nanang Ruhyana menyebut berdasarkan hasil pendataan menunjukkan, sekitar 943,5 hektar sawah petani di Cirebon timur terendam banjir dan diperkirakan dapat memicu gagal tanam.
Nanang menuturkan bahwa ratusan hektar sawah itu terendam banjir selama beberapa hari, akibat adanya luapan air dari Sungai Cisanggarung saat hujan melanda kawasan Cirebon pada Selasa (5/3) malam.
“Kami mencatat kalau sawah yang terdampak banjir tersebar di Kecamatan Pabedilan, Losari, Pabuaran, Karangwareng, Babakan, Gebang, Pangenan, Ciledug serta Waled,” kata dia.
Dia mengungkapkan diperkirakan apabila ratusan sawah itu mengalami gagal tanam, maka para petani akan menderita kerugian mencapai Rp6,48 miliar.
Atas dasar tersebut, tambah dia, Dinas Pertanian Cirebon berupaya meminimalisir risiko gagal tanam itu dengan memberikan pendampingan kepada petani untuk memulihkan lahan mereka.
“Ada 943,5 hektare sawah di Kabupaten Cirebon bagian timur terendam banjir. Kerugian petani bisa mencapai Rp6,87 juta per hektar sawah yang terdampak banjir,” ucap dia.
Baca juga: Mensos tinjau lokasi terdampak banjir di Kabupaten Cirebon
Baca juga: Mensos tinjau lokasi terdampak banjir di Kabupaten Cirebon