Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan langkah menggelontorkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke Pasar Johar Karawang, Jabar, berdampak terhadap penurunan harga beras di pasar tersebut.
"Upaya yang kami lakukan dengan membanjiri beras SPHP di Pasar Johar Karawang ini cukup membuahkan hasil. Dari pantauan kami di lapangan, harga beras di sana sudah mulai turun sebesar Rp1.000-Rp1.500 per kilogram," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan bahwa penyaluran beras di pasar tersebut dilakukan sebanyak 200-300 ton per hari sebagai upaya menstabilkan harga beras.
Menurut Bayu, selain Pasar Induk Beras Cipinang yang merupakan pasar grosir tingkat konsumen, Pasar Johar Karawang merupakan pasar grosir produsen yang juga penting untuk dibanjiri beras SPHP guna meredam dan menurunkan harga beras di pasaran.
Ia menegaskan bahwa pemerintah melalui Bulog terus melakukan intervensi ke pasar-pasar induk, pasar tradisional dan ritel-ritel modern melalui program SPHP guna menyikapi harga beras saat ini.
Bulog saat ini tidak membatasi bagi ritel dan kios untuk melakukan pengajuan atau permintaan beras yang sebelumnya dibatasi maksimal 2 ton. Kebijakan tersebut diambil guna memastikan kebutuhan berasa masyarakat dapat terpenuhi dan menjaga stabilisasi harga.
Bayu pun menuturkan bahwa kebijakan tersebut akan berlaku sampai dengan Maret 2024 terutama saat Ramadhan 1445 Hijriah.
Beras program SPHP merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi dengan harga penjualan sesuai HET yang ditetapkan yakni Rp10.900 per kg.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog: Harga beras di Pasar Johar Karawang turun usai dibanjiri SPHP