Cirebon (ANTARA) -
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, memperkuat kerja sama dengan lima pemerintah daerah (pemda) untuk menerapkan kebijakan strategis dalam mengantisipasi adanya kenaikan harga bahan pangan yang bisa memicu terjadinya inflasi.
“Kita harus meningkatkan konsen terhadap bagaimana pengendalian inflasi daerah (sepanjang tahun 2024),” kata Kepala KPw BI Cirebon Anton Pitono di Cirebon, Kamis.
Anton mengatakan penguatan kerja sama itu telah terjalin dalam forum “High Level Meeting” pada Rabu (21/2), yang dihadiri semua perwakilan pemda di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Dalam forum tersebut, kata dia, BI Cirebon memberikan beberapa rekomendasi untuk pengendalian inflasi daerah yang bisa diterapkan oleh pemda di Ciayumajakuning.
Ia menyebut pemda dapat melakukan program operasi pasar maupun gerakan pangan murah (GPM) untuk pengendalian inflasi, dengan fokus utama pada upaya stabilisasi harga.
Kemudian, lanjutnya, pemda juga perlu menyesuaikan pola tanam komoditas bahan pangan sehingga pasokan tetap terjaga sepanjang tahun guna mencegah terjadinya fluktuasi harga yang signifikan.
“Kita tahu bahwa Ciayumajakuning ini menjadi sumber produksi pangan yang sangat melimpah. Oleh karena itu diversifikasi ataupun produksi tanam harus diantisipasi, kemudian (pola) distribusinya (harus diperhatikan),” jelasnya.
Selain itu, Anton menilai hasil produksi pangan yang dihasilkan harus diutamakan memasok kebutuhan wilayah aglomerasi sebelum didistribusikan ke luar daerah.