Dia mengatakan pasar-pasar di Rafah langka baterai untuk proyeknya, tetapi dia bersikeras melanjutkan mengembangkan proyek itu meski hanya beroperasi dalam jangka waktu terbatas saat angin kencang.
“Saya langsung menyambungkan instalasi listrik hingga perbekalan dan baterai dapat tersedia untuk menyelesaikan proyek dan mampu menyimpan listrik,” ujarnya.
Hussam mencatat sebelum pecahnya perang, ia mampu membuat lampu bawah air dan risteting pengaman untuk penutupan pintu nirkabel, selain kipas angin untuk mendinginkan suasana musim panas.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Newton dari Gaza" terangi pengungsian, ubah energi angin jadi listrik