Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Ulah geng motor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, khususnya di wilayah hukum Polres Sukabumi, kian mengkhawatirkan. Tidak sedikit warga yang menjadi korban keberingasan anggota geng motor.
Tercatat beberapa kasus geng motor terjadi di Kabupaten Sukabumi, mulai dari tawuran, penyerangan, intimidasi, hingga penganiayaan yang menyebabkan korban mengalami luka berat.
Bahkan sejumlah anggota geng motor nekat beraksi pada siang hari, seperti konvoi sepeda motor sembari mengacung-acungkan berbagai jenis senjata tajam dan benda berbahaya lainnya.
Dampaknya, pengguna jalan yang berpapasan dengan mereka ketakutan karena anggota geng motor tidak segan melukai siapa pun. Parahnya lagi, untuk menunjukkan eksistensinya, mereka menyerang orang lain secara acak, bahkan ada beberapa warga yang tidak bersalah menjadi korban.
Tidak hanya itu, keberadaan geng motor juga membuat warga enggan keluar pada malam hari. Hal ini tentu sangat mengganggu masyarakat yang hendak beraktivitas seperti bekerja atau beraktivitas lainnya.
Keberadaan geng motor yang bermarkas di wilayah Kabupaten Sukabumi ini ternyata didominasi oleh anak baru gede (ABG) atau di bawah usia 30 tahun bahkan tidak sedikit dari mereka masih berstatus pelajar.
Keresahan yang sudah memuncak di masyarakat menyebabkan beberapa anggota geng motor yang tertangkap langsung dihakimi massa. Tidak sedikit pula warga yang meminta aparat keamanan khususnya kepolisian untuk memberikan tindakan tegas dan memberantas seluruh geng motor yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Ulah kawanan berandalan bermotor tersebut mendapatkan perhatian khusus dari AKBP Tony Prasetyo yang merupakan Kapolres baru Sukabumi, yang dilantik untuk menggantikan AKBP Maruly Pardede yang dipindahtugaskan menjadi Wakapolresta Bandung.
Spektrum - Tak ada tempat bagi geng motor di Sukabumi
Jumat, 9 Februari 2024 8:45 WIB