Pertama, mereka harus siap berhadapan dengan hukum serta menerima risikonya, dan kedua mereka keluar atau membubarkan diri.
Selain pemetaan, Polres Sukabumi pun gencar melakukan edukasi kepada pelajar dan masyarakat, agar mereka bisa mengetahui dampak negatif serta risiko pidana jika ikut-ikutan maupun bergabung dengan geng motor.
Edukasi yang diberikan berupaya penyuluhan dengan mendatangi berbagai sekolah dari semua tingkatan dan mendatangi kantong-kantong masyarakat atau lokasi yang kerap dijadikan tempat berkumpul masyarakat.
Upaya lain, menempatkan personel Polres Sukabumi di titik-titik rawan terjadi gangguan kamtibmas atau tempat beraksi geng motor. Pihaknya juga meminta warga untuk proaktif memberikan berbagai informasi terkait geng motor agar bisa langsung ditindak.
Penangkapan anggota geng motor
Keseriusan AKBP Tony memberantas geng motor tidak hanya gertakan. Perwira polisi yang baru 1 bulan bertugas di Polres Sukabumi ini membuktikan dengan menangkap belasan orang yang terindikasi sebagai anggota geng motor.
Penangkapan ini berawal dari patroli siber yang dilakukan petugas, salah satunya memantau aktivitas media sosial di mana ditemukan video unggahan dari masyarakat terkait keberadaan geng motor di sekitar objek wisata Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dalam video tersebut terlihat belasan pemuda konvoi sepeda motor keliling Palabuhanratu sembari mengacungkan senjata tajam. Warga atau pengendara sepeda motor yang berpapasan dengan mereka pun terlihat ketakutan lalu menyingkir.
Dari temuan pada akhir Januari lalu itu, sejumlah personel Satreskrim Polres Sukabumi dan Polsek Palabuhanratu langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap 13 anggota geng motor yang menamakan kelompoknya "Biang 616 Kerok".
Spektrum - Tak ada tempat bagi geng motor di Sukabumi
Jumat, 9 Februari 2024 8:45 WIB