"Untuk infrastruktur, utamanya potensi peningkatan konektivitas, pengelolaan sampah, properti, dan kawasan industri yang cukup diminati oleh investor baik asing atau dalam negeri. Kemudian pariwisata di mana Jawa Barat memiliki potensi yang sangat banyak untuk pariwisata dan sedang kita kembangkan," ujarnya.
Untuk sektor teknologi, lanjut Nining, adalah yang berbasis teknologi tinggi padat modal yakni dalam produksi kendaraan listrik serta pusat data (data center) bagi telekomunikasi.
"Jawa Barat dianggap layak memiliki ekosistem kendaraan listrik sehingga banyak yang basisnya produksi hilir kendaraan listrik, ini kami melihatnya potensi. Kemudian Data Center untuk telekomunikasi ini juga berpotensi," ujarnya.
Untuk sektor industri hilirisasi, Nining mengatakan bahwa Jawa Barat membaginya dua, yakni berbasis renewable yakni pertanian, perkebunan, maritim, perikanan, serta hilirisasi produk seperti kendaraan listrik dengan memproduksi baterai sel, baterai pak dan juga kendaraan listrik.
"Utamanya untuk hilirisasi, memiliki potensi sangat besar, karena misalnya China, Uni Emirat Arab tertarik pada investasi untuk hilirisasi renewable pertanian, peternakan, perkebunan dan sebagainya. Di sisi lain untuk industri dari informasi yang kami dapatkan ada beberapa sedang melakukan pendekatan untuk masuk ke Jawa Barat Jadi kami optimistis di 2024," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar optimistis target investasi 2024 tercapai berkaca realisasi 2023
Jawa Barat optimistis target investasi 2024 tercapai berkaca realisasi 2023
Selasa, 30 Januari 2024 15:15 WIB