Bandung (ANTARA) - Serapan tenaga kerja di Jawa Barat sepanjang Januari sampai September 2025 mencapai 303.469 orang atau meningkat 4,45 persen dibandingkan tahun 2024 sebanyak 290.545 orang.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat di Bandung, Senin, jumlah itu terbagi atas tenaga kerja yang terserap pada investasi dalam negeri (PMDN) sebanyak 175.385 orang dan investasi asing (PMA) sebanyak 128.084 orang.
Sebagian besar penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor manufaktur dan jasa penunjang industri. Terbaru adalah penyerapan 4.500 tenaga kerja terampil bersertifikat oleh perusahaan pembuatan kendaraan listrik BYD di wilayah Kabupaten Subang.
Capaian ini, kata Kepala DPMPTSP Jawa Barat Dedi Taufik di Bandung, Senin, tak terlepas dari realisasi investasi Indonesia yang sepanjang Januari sampai September 2025 mencapai Rp218,2 triliun atau 15,2 persen dari nilai nasional.
Jumlah tersebut meningkat 18 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp184,89 triliun.
"Angka investasi ini diharapkan terus meningkat seiring masuknya investasi baru di berbagai kawasan industri, seperti Rebana, Bekasi, dan Bandung Raya," kata Dedi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), lanjut Dedi, berkomitmen untuk menjaga tren positif ini melalui peningkatan layanan investasi yang lebih cepat, transparan, dan terintegrasi.
Berbagai inovasi digital seperti sistem Kujang (Kumpulan Layanan Perizinan Jawa Barat Terintegrasi), kata dia, juga diharapkan semakin memudahkan pelaku usaha dalam mengurus perizinan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Investasi bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat. Kami ingin setiap rupiah investasi yang masuk dapat membuka lapangan kerja baru, menggerakkan ekonomi daerah dan memperkuat daya saing Jawa Barat," ucap Dedi.
