Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta pengusaha restoran dan kafe agar mengelola sampah secara mandiri dari sumbernya sebagai upaya untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan komposisi sampah di restoran dan kafe lebih didominasi oleh sampah organik dan sisanya masih memiliki nilai jual untuk diolah.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar minta proyek terkait sampah dan transportasi digenjot pada 2024
"Komposisi sampah di restoran dan kafe sekitar 60 persen organik dan 40 persen memiliki nilai jual, seperti botol minuman," kata Dudy di Bandung, Rabu.
Menurut dia, untuk sampah residu yang dihasilkan oleh tempat kuliner itu sangat minim. Perkiraannya hanya sekitar 10 persen. Oleh karena itu, ia mengajak kepada para pengusaha agar mengolah sampah mulai dari sumbernya.
"Kalau lihat di lapangan atau di tempat pembuangan sampah, sampahnya masih campur. Oleh karena itu, kami imbau para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Kafe dan Restoran (Akar) Kota Bandung secara bersama menyelesaikan sampah di sumbernya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung Salman Faruq mengungkapkan kesadaran warga Kota Bandung mengelola sampah mulai meningkat.