Kuningan (ANTARA) -
Sejumlah petani muda (milenial) di Desa Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berhasil membudidayakan buah melon premium varietas cantaloupe melalui sistem tanam hidroponik yang siap dijual untuk memasok kebutuhan pasar domestik di daerah itu.
Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Iip Hidajat di Kuningan, Selasa, menjelaskan para petani muda itu tidak hanya mengadaptasi sistem hidroponik namun juga sudah menciptakan teknologi tepat guna dalam mengembangkan melon premium tersebut.
Baca juga: Kuningan susun program serap beras organik dari petani
Hasilnya, kata dia, petani milenial di Desa Hantara mampu menanam buah melon dalam jumlah banyak dengan kualitas maksimal tanpa memerlukan biaya produksi tinggi maupun lahan luas.
“Lewat penerapan teknologi ini, dapat menjadi percontohan untuk desa-desa lain guna menciptakan komoditas unggulan baru yang bisa menjadi ciri khas Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Iip memastikan Pemerintah Kabupaten Kuningan terus mendukung inovasi yang telah diterapkan oleh petani tersebut, sehingga produksi melon premium di wilayahnya bisa dipasarkan hingga ke luar daerah.
Sementara salah satu petani muda di Desa Hantara, Pipin Aripin menerangkan penerapan teknologi pada budi daya melon cantaloupe itu mengadopsi teknik tanam hidroponik dari pertanian modern di Jepang.
Sebelum mengaplikasikan konsep itu, Pipin bersama petani milenial di desanya telah melakukan uji coba dan mengumpulkan riset terkait beberapa jenis melon premium yang bisa dikembangkan.
Setelah dimodifikasi sedemikian rupa, lanjut dia, satu pohon melon yang ditanam dengan metode hidroponik ini mampu menghasilkan 10 buah kualitas premium untuk sekali panen.