Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan air bersih dan makanan tersedia di tempat pengungsian banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
"Saat ini sekitar 200 orang sudah berada di tempat pengungsian di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot. Kami juga sudah menyediakan dapur umum dan air bersih di tempat tersebut," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Bandung, Sabtu.
Baca juga: BBWS Citarum sebut luasan banjir di Bandung Selatan tinggal 72 hektare
Curah hujan ekstrem pada Kamis (11/1) mengakibatkan bibir tanggul Sungai Cigede jebol hingga menimbulkan banjir hebat yang menerjang Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, dan sekitarnya dengan sekitar 2.000 rumah terdampak.
"Ada 2.000 rumah yang terendam, artinya lebih kurang 2.000 kepala keluarga terdampak dan sudah disiapkan tempat pengungsian sementara di SMP Negeri 1. Saat ini sudah ada 200 orang yang mengungsi di tempat tersebut," kata Bey dalam keterangannya.
Ia mengatakan sekitar 2.000 kepala keluarga disediakan tempat pengungsian di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot yang saat ini telah dihuni sekitar 200 jiwa, sementara yang lainnya memilih bertahan di lantai dua rumahnya.
Lebih lanjut, Bey mengimbau warga yang masih bertahan dan ingin dievakuasi ke tempat pengungsian agar segera menghubungi kepolisian di nomor 110.
"Pak Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo juga mengumumkan kepada mereka yang masih di dalam rumah, kalau ingin segera dievakuasi bisa telepon ke nomor 110." ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Pemprov Jabar bersama Pemkab Bandung, unsur TNI dan Polri segera turun tangan untuk menangani banjir yang kini masih terjadi itu.
"Untuk penanggulangan, pertama karena ini jebolnya tanggul, solusinya akan digunakan geobag untuk sementara dan untuk banjirnya akan disedot dengan mobil khusus dari Balai Besar Wilayah Sungai secara bertahap," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai cuaca ekstrem dan memperhatikan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).