Bandung (ANTARA) -
Pasalnya, kata dia, kebutuhan talenta digital nasional makin meningkat seiring dengan dinamika perkembangan teknologi.
Baca juga: RI butuh 9 juta talenta untuk percepat transformasi digital
"Kebutuhan talenta digital Indonesia ke depan cukup tinggi. Di 2030 itu setidaknya kita (harus) bisa menyiapkan sekitar sembilan juta orang, karena kita tahu ekonomi digital terus bertumbuh," kata Nezar dalam keterangan di Bandung, Jumat.
Dia tak menampik bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut bukan pekerjaan mudah, membutuhkan keseriusan semua pihak dalam bekerja keras untuk mewujudkannya, karena konsentrasi yang dibutuhkan berupa perkuatan SDM dan perlu dilakukan secara berkesinambungan.
Kementerian sendiri sudah menggelar sejumlah program, di antaranya digital talent scholarship yang tahun lalu mencetak 1.023 orang, dengan juga menyasar leadership setingkat manajer.
"Diharapkan, langkah itu bisa menjadi dorongan bagi pimpinan di perusahaan melakukan digitalisasi di kantornya," ujarnya.
Seiring dengan hal tersebut, kegiatan literasi digital yang melibatkan masyarakat juga terus digenjot yang diharapkan bisa membuka perspektif masyarakat terkait keterampilan digital.
"Kita sudah mengajarkan ke lebih dari dua juta orang," ujarnya.
Lebih dari itu, dia mengingatkan ada langkah lain yang perlu menjadi perhatian untuk bisa mendorong langkah pemerataan keterampilan digital, yakni ekosistem.
"Kita diharapkan bisa membangun satu ekosistem untuk memperkuat persoalan sumber daya manusianya," katanya.