Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki target untuk bisa menciptakan setidaknya ada sembilan juta talenta digital pada tahun 2030.
Pasalnya, kata dia, kebutuhan talenta digital nasional makin meningkat seiring dengan dinamika perkembangan teknologi.
Baca juga: RI butuh 9 juta talenta untuk percepat transformasi digital
"Kebutuhan talenta digital Indonesia ke depan cukup tinggi. Di 2030 itu setidaknya kita (harus) bisa menyiapkan sekitar sembilan juta orang, karena kita tahu ekonomi digital terus bertumbuh," kata Nezar dalam keterangan di Bandung, Jumat.
Dia tak menampik bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut bukan pekerjaan mudah, membutuhkan keseriusan semua pihak dalam bekerja keras untuk mewujudkannya, karena konsentrasi yang dibutuhkan berupa perkuatan SDM dan perlu dilakukan secara berkesinambungan.
Kementerian sendiri sudah menggelar sejumlah program, di antaranya digital talent scholarship yang tahun lalu mencetak 1.023 orang, dengan juga menyasar leadership setingkat manajer.
"Diharapkan, langkah itu bisa menjadi dorongan bagi pimpinan di perusahaan melakukan digitalisasi di kantornya," ujarnya.
Seiring dengan hal tersebut, kegiatan literasi digital yang melibatkan masyarakat juga terus digenjot yang diharapkan bisa membuka perspektif masyarakat terkait keterampilan digital.
"Kita sudah mengajarkan ke lebih dari dua juta orang," ujarnya.
Lebih dari itu, dia mengingatkan ada langkah lain yang perlu menjadi perhatian untuk bisa mendorong langkah pemerataan keterampilan digital, yakni ekosistem.
"Kita diharapkan bisa membangun satu ekosistem untuk memperkuat persoalan sumber daya manusianya," katanya. Oleh karena itu, dia sangat mengapresiasi dan mendukung berbagai kegiatan peningkatan sumber daya manusia seperti olimpiade matematika dan bahasa Inggris yang digelar Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) tahun 2024.
"Karena matematika terutama merupakan pintu masuk di balik kemajuan teknologi seperti programing, coding, algoritma, big data, hingga data sains," ucapnya.
Olimpiade tingkat nasional tersebut menjaring sekitar 3.635 orang peserta tingkat SMA/SMK/MA atau sederajat dari seluruh Indonesia.
Untuk babak penyisihan di mulai dari 17 November 2023 hingga 20 Desember 2023 yang diikuti oleh kurang lebih 3635 siswa SMA/SMK/MA yang tersebar dari 243 sekolah di Indonesia. Paling barat ada SMA Swasta Sukma Bangsa Bireuen, dan paling timur ada SMA Negeri 3 Nabire.
Baca juga: Telkom Digi-Up 2022 sinergi industri dan institusi pendidikan siapkan talenta digital
Dari seluruh peserta tersebut ditetapkan sebanyak 94 orang siswa sebagai semifinalis bahasa Inggris dan 88 siswa sebagai semifinalis matematika dari total 166 sekolah.
Babak semifinal Olimpiade ini sudah berlangsung Rabu 10 Januari 2024 dengan meloloskan lima juara finalis dari masing-masing kategori.
Rektor ULBI Prety Diawati mengatakan olimpiade matematika dan bahasa Inggris ini digelar untuk menanamkan pemahaman akan pentingnya mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris di lingkungan pelajar SMA/SMK/MA atau sederajat.
Melalui olimpiade ini, para siswa diharapkan mendapatkan pengalaman belajar yang mengesankan, bahwa matematika dan bahasa Inggris itu tidak sulit dan diharapkan dapat memotivasi para pelajar dari seluruh Indonesia.
"Ini adalah komitmen ULBI mendorong lahirnya generasi unggul dan memiliki kompetensi tinggi di kancah nasional dan internasional. Kami akan terus menggelar kegiatan seperti ini, sebagai sumbangsih kami terhadap bangsa dan negara," katanya.
Adapun pemenang National Math and English Olympiad 1st Tahun 2024 adalah sebagai berikut:
Matematika, juara 1 diraih Rafael Feng dari SMA Katolik St Albertus Malang, juara 2 Aufan Ahmad Mumtaza (SMA Al Irsyad Satya Islamic School), juara 3 Salsabila Bilqis Hisannah (SMA Al Hikmah Surabaya), juara harapan 1 Aldo Gransisco (SMA Xaverius 1 Palembang), juara harapan 2 Rasyad Satyatma (SMA YUPPENTEK 1 Tangerang), juara harapan 3 Dinda Rizkia Alfiana (SMA 1 Simanjaya), dan juara harapan 4 Atika Nabila Najwa (SMAN 1 Banguntapan).
Untuk bahasa Inggris juara 1 direbut Handra Tangi Wiguna dari SMA Kolase 17 Gonzaga, juara 2 Raditya Kresna Fajrian (SMA Avicenna 11 Jagakarsa), juara 3 Aileen Gunawan (SMA Kristen Gloria 19 Surabaya), harapan 1 Khaira Amina Fitra (MAN 2 Kota 6 Bandung), harapan 2 Rania Lusiana (SMAN 1 Kabupaten Tangerang), harapan 3 Krisnady Abya Pradipta K (SMA Avicenna Jagakarsa), dan harapan 4 Jamie Elijah Yauw (SMA Kristen Gloria 1 Surabaya).
Pasalnya, kata dia, kebutuhan talenta digital nasional makin meningkat seiring dengan dinamika perkembangan teknologi.
Baca juga: RI butuh 9 juta talenta untuk percepat transformasi digital
"Kebutuhan talenta digital Indonesia ke depan cukup tinggi. Di 2030 itu setidaknya kita (harus) bisa menyiapkan sekitar sembilan juta orang, karena kita tahu ekonomi digital terus bertumbuh," kata Nezar dalam keterangan di Bandung, Jumat.
Dia tak menampik bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut bukan pekerjaan mudah, membutuhkan keseriusan semua pihak dalam bekerja keras untuk mewujudkannya, karena konsentrasi yang dibutuhkan berupa perkuatan SDM dan perlu dilakukan secara berkesinambungan.
Kementerian sendiri sudah menggelar sejumlah program, di antaranya digital talent scholarship yang tahun lalu mencetak 1.023 orang, dengan juga menyasar leadership setingkat manajer.
"Diharapkan, langkah itu bisa menjadi dorongan bagi pimpinan di perusahaan melakukan digitalisasi di kantornya," ujarnya.
Seiring dengan hal tersebut, kegiatan literasi digital yang melibatkan masyarakat juga terus digenjot yang diharapkan bisa membuka perspektif masyarakat terkait keterampilan digital.
"Kita sudah mengajarkan ke lebih dari dua juta orang," ujarnya.
Lebih dari itu, dia mengingatkan ada langkah lain yang perlu menjadi perhatian untuk bisa mendorong langkah pemerataan keterampilan digital, yakni ekosistem.
"Kita diharapkan bisa membangun satu ekosistem untuk memperkuat persoalan sumber daya manusianya," katanya. Oleh karena itu, dia sangat mengapresiasi dan mendukung berbagai kegiatan peningkatan sumber daya manusia seperti olimpiade matematika dan bahasa Inggris yang digelar Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) tahun 2024.
"Karena matematika terutama merupakan pintu masuk di balik kemajuan teknologi seperti programing, coding, algoritma, big data, hingga data sains," ucapnya.
Olimpiade tingkat nasional tersebut menjaring sekitar 3.635 orang peserta tingkat SMA/SMK/MA atau sederajat dari seluruh Indonesia.
Untuk babak penyisihan di mulai dari 17 November 2023 hingga 20 Desember 2023 yang diikuti oleh kurang lebih 3635 siswa SMA/SMK/MA yang tersebar dari 243 sekolah di Indonesia. Paling barat ada SMA Swasta Sukma Bangsa Bireuen, dan paling timur ada SMA Negeri 3 Nabire.
Baca juga: Telkom Digi-Up 2022 sinergi industri dan institusi pendidikan siapkan talenta digital
Dari seluruh peserta tersebut ditetapkan sebanyak 94 orang siswa sebagai semifinalis bahasa Inggris dan 88 siswa sebagai semifinalis matematika dari total 166 sekolah.
Babak semifinal Olimpiade ini sudah berlangsung Rabu 10 Januari 2024 dengan meloloskan lima juara finalis dari masing-masing kategori.
Rektor ULBI Prety Diawati mengatakan olimpiade matematika dan bahasa Inggris ini digelar untuk menanamkan pemahaman akan pentingnya mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris di lingkungan pelajar SMA/SMK/MA atau sederajat.
Melalui olimpiade ini, para siswa diharapkan mendapatkan pengalaman belajar yang mengesankan, bahwa matematika dan bahasa Inggris itu tidak sulit dan diharapkan dapat memotivasi para pelajar dari seluruh Indonesia.
"Ini adalah komitmen ULBI mendorong lahirnya generasi unggul dan memiliki kompetensi tinggi di kancah nasional dan internasional. Kami akan terus menggelar kegiatan seperti ini, sebagai sumbangsih kami terhadap bangsa dan negara," katanya.
Adapun pemenang National Math and English Olympiad 1st Tahun 2024 adalah sebagai berikut:
Matematika, juara 1 diraih Rafael Feng dari SMA Katolik St Albertus Malang, juara 2 Aufan Ahmad Mumtaza (SMA Al Irsyad Satya Islamic School), juara 3 Salsabila Bilqis Hisannah (SMA Al Hikmah Surabaya), juara harapan 1 Aldo Gransisco (SMA Xaverius 1 Palembang), juara harapan 2 Rasyad Satyatma (SMA YUPPENTEK 1 Tangerang), juara harapan 3 Dinda Rizkia Alfiana (SMA 1 Simanjaya), dan juara harapan 4 Atika Nabila Najwa (SMAN 1 Banguntapan).
Untuk bahasa Inggris juara 1 direbut Handra Tangi Wiguna dari SMA Kolase 17 Gonzaga, juara 2 Raditya Kresna Fajrian (SMA Avicenna 11 Jagakarsa), juara 3 Aileen Gunawan (SMA Kristen Gloria 19 Surabaya), harapan 1 Khaira Amina Fitra (MAN 2 Kota 6 Bandung), harapan 2 Rania Lusiana (SMAN 1 Kabupaten Tangerang), harapan 3 Krisnady Abya Pradipta K (SMA Avicenna Jagakarsa), dan harapan 4 Jamie Elijah Yauw (SMA Kristen Gloria 1 Surabaya).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia targetkan ciptakan sembilan juta talenta digital pada 2030