Tasikmalaya (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyatakan bahwa hasil penelusuran kasus dugaan tidak netral seorang oknum aparatur sipil negara (ASN) berprofesi guru dengan membuat video dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 2 terdapat unsur inisiatif, sehingga kasus tersebut ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
"Untuk sementara hasil penelusuran ini ada dugaan salah seorang ASN tersebut itu, ada inisiatif, inisiatif secara pribadi untuk membuat video tersebut," kata anggota Bawaslu Kota Tasikmalaya Enceng Fuad Syukron saat dihubungi melalui telepon seluler di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan Bawaslu Kota Tasikmalaya sudah mendapatkan informasi adanya seorang perempuan yang membuat video memberikan pernyataan dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres nomor 2, kemudian bernyanyi dan berjoget.
Selanjutnya tim Bawaslu Kota Tasikmalaya melakukan penelusuran terkait kebenaran video tersebut, termasuk orangnya, lokasi yang dijadikan tempat pembuatan video tersebut, begitu juga mencari saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu.
"Hari ini perkembangannya sudah memasuki bahwa hasil penelusuran sudah dituangkan dalam laporan hasil pengawasan atau penelusuran," katanya.
Ia menyampaikan hasil penelusuran itu Bawaslu menetapkan kasus pembuatan video seorang perempuan yang diduga ASN guru itu ditindaklanjuti sesuai peraturan yang berlaku.
Hasil penelusuran, kata dia, sudah dikumpulkan bukti-bukti seperti tayangan video, kemudian bukti bahwa yang bersangkutan merupakan guru berstatus ASN dengan dokumen berupa surat keputusan (SK).
"Kemarin kan penelusuran, memastikan ada beberapa dokumen yang harus kita dapatkan untuk memastikan apakah betul dia itu ASN, apakah betul itu sebagai guru, itu kan harus ada dokumennya, buktinya misalkan SK," katanya.