Kabupaten Bandung Barat (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat melakukan pemetaan terhadap jalur menuju objek wisata yang paling rawan kemacetan selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 di wilayah itu.
Kepala Dishub Kabupaten Bandung Barat, Fauzan Azima menyebut jalur menuju objek wisata tersebut antara lain Lembang, Rajamandala, Simpang Tagog, Simpang BBS Cipatik dan Padalarang.
“Langkah kita dengan mendirikan posko pengamanan dengan menyiapkan personel di beberapa titik kemudian rekayasa lalu lintas disesuaikan dengan kondisi lalu lintas secara situasional,” kata Fauzan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu.
Menurut dia, wilayah utara yang meliputi kawasan Lembang hingga Parongpong yang akan menjadi fokus perhatian jajarannya, karena kawasan tersebut selalu menjadi pusat tujuan wisata akhir tahun bagi wisatawan.
“Yang jelas yang paling rawan itu di kawasan Lembang, karena aktivitas wisatawan bertumpuk di seputaran Lembang,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan di setiap pos yang didirikan di beberapa jalur rawan tersebut disiagakan personel gabungan baik dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, BPBD sebagai langkah koordinasi yang sudah dilakukan ketika apel gelar pasukan pada beberapa waktu lalu.
Fauzan menyebut selama momen libur Natal-tahun baru pihaknya menyiagakan sebanyak 125 personel yang akan ditempatkan di beberapa posko pengamanan hingga area titik rawan kemacetan.
“Untuk personel Dishub akan tersebar di posko penguji, terminal, titik rawan kemacetan dengan digabung bersama ribuan personel kepolisian,” kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan maupun kemacetan lalu lintas dengan melakukan pengecekan kelaikan (ramp check) kendaraan umum di beberapa titik.
“Jadi kami ingin memastikan bahwa semua kendaraan yang dioperasikan di jalan, khususnya di wilayah Bandung Barat layak jalan,” kata Fauzan.
Fauzan menjelaskan pengecekan kendaraan ini meliputi pemeriksaan kendaraan dan surat kelengkapannya yang sesuai dengan standar pelayanan
serta fasilitas layanan pemeriksaan kesehatan bagi awak kendaraan pada angkutan penumpang umum.
“Kita berikan pemeriksaan kelaikannya. Sehingga masyarakat bisa tahu bahwa kondisi kendaraannya layak atau tidak layak jalan,” katanya.