Jakarta (ANTARA) - Pelemahan rupiah di perdagangan Kamis sore, tertahan oleh peningkatan cadangan devisa Indonesia pada November 2023 menjadi 138,1 miliar dolar AS, dibandingkan dengan posisi Oktober 2023 sebesar 133,1 miliar dolar AS.
"Kondisi ini juga dapat menjadi sentimen positif bagi market yang masih cenderung volatile dalam jangka pendek menjelang Federal Open Market Committee (FOMC) meeting Desember pada pekan depan," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, Kamis.
Reny menuturkan daya tahan rupiah juga dijaga oleh bauran kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tetap melakukan triple intervention dan merilis tiga instrumen baru untuk pendalaman pasar serta menarik aliran dana asing.
Tiga instrumen tersebut yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
Di sisi lain, pasar valas global masih menunggu dan mencermati keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terhadap arah kebijakan Fed Funds Rate ke depan.
Dari data-data ekonomi terakhir, pasar tenaga kerja AS menunjukkan penambahan tenaga kerja yang lebih rendah dari ekspektasi sehingga menimbulkan spekulasi The Fed akan segera menyelesaikan era suku bunga tingginya dan tidak lagi menaikkan suku bunganya ke depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelemahan rupiah tertahan oleh peningkatan cadangan devisa Indonesia
Pelemahan kurs rupiah tertahan oleh peningkatan cadangan devisa Indonesia
Kamis, 7 Desember 2023 16:48 WIB