Dijelaskan oleh Teppy, saat ini Jawa Barat sedang mengalami fenomena bonus demografi, di mana proporsi anak muda usia produktif mengalami peningkatan yang sangat pesat, sementara di satu sisi Jepang mengalami krisis kependudukan akibat fenomena the aging population, yaitu kondisi kekurangan angkatan kerja akibat rendahnya angka kelahiran dan tingginya populasi warga berusia di atas 65 tahun.
"Dengan kondisi tersebut, ditambah jumlah lapangan kerja terbatas, tidak sedikit pencari kerja mencari kesempatan kerja ke luar negeri salah satunya Jepang, yang tentu menjadi peluang terjadinya simbiosis mutualisme antara Jawa Barat dan Prefektur Shizuoka," tuturnya.
Kolaborasi yang menghasilkan simbiosis mutualisme, tambah Teppy, dibutuhkan dalam menjawab tantangan itu, terlebih dengan adanya perkembangan ekonomi dan teknologi informasi yang memaksa untuk meninggalkan cara-cara lama dalam menghadapi permasalahan.
"Begitu juga dalam melakukan sebuah inovasi dalam penyelesaian masalah tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, karena tentu ada keterbatasan baik sumber daya manusia, maupun sumber daya pendanaan, oleh karena itu dituntut adanya kolaborasi," kata dia menambahkan.
Bursa kerja ini, sepenuhnya difasilitasi langsung oleh Pemerintah Prefektur Shizuoka dengan mengajak serta berbagai perusahaan di sana, untuk datang ke Bandung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jabar-Shizuoka kolaborasi jaring tenaga kerja ke Jepang
Jawa Barat dan Shizuoka Jepang kolaborasi jaring tenaga kerja ke Jepang
Sabtu, 2 Desember 2023 20:00 WIB