Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, mencatat dua bangunan Sekolah Dasar di Kecamatan Cugenang yang rusak akibat gempa setahun yang lalu, batal direlokasi dan segera dibangun kembali setelah BMKG melakukan pemetaan ulang sesar Cugenang.
Kepala Bidang SD Disdikpora Cianjur, Aripin di Cianjur Selasa mengatakan sekolah SD yang batal direlokasi SDN Cugenang dan SDN Girijaya di Kecamatan Cugenang, karena hasil pemetaan BMKG menyebutkan lokasi sekolah tersebut aman dan tidak masuk zona merah.
Baca juga: 125 bangunan SD di Cianjur diperbaiki Kementerian PUPR
"Bangunan sekolah rusak berat akibat gempa sehingga seratus lebih siswa didik terpaksa menjalani proses belajar mengajar di dalam tenda di dua sekolah tersebut, bahkan rencananya harus direlokasi, namun hasil kajian BMKG mencatat tidak masuk zona merah," katanya.
Sehingga pihaknya melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR agar kedua sekolah tersebut mendapat bantuan pembangunan kembali seperti sekolah lain yang rusak berat akibat gempa yang terjadi November 2022, agar siswa didik dapat kembali ke kelas.
Bahkan pihak kementerian sudah memberikan jawaban segera membangun kembali SDN Cugenang dan SDN Girijaya yang rusak berat dalam waktu dekat karena hasil kajian BMKG tidak masuk dalam zona merah atau zona berbahaya, namun pihak sekolah diminta melengkapi dokumen.
"Kami sudah meminta pihak sekolah melengkapi dokumen seperti sekolah lain yang mengalami kerusakan akibat gempa termasuk status tanah apakah Hak Guna Pakai atau hibah dari desa dan lain-lain," katanya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR memperbaiki 125 bangunan Sekolah Dasar (SD) yang rusak akibat gempa Cianjur, sedangkan sisanya akan dibangun Pemkab Cianjur dari dana bantuan lain.
2 Gedung SD rusak akibat gempa batal direlokasi dan segera dibangun
Selasa, 28 November 2023 15:02 WIB