"Total itu 59 (kasus) ya dengan 36 sembuh," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Nadia menyebutkan seluruh kasus Mpox di Indonesia diderita oleh laki-laki. Hingga kini pihaknya belum menemukan adanya kasus yang dikonfirmasi terjadi pada wanita.
Adapun terkait adanya satu penderita Mpox yang meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta beberapa waktu lalu, dia mengonfirmasi bahwa kematian tersebut cenderung disebabkan oleh penyakit bawaan pasien yang lebih berat.
Adapun terkait adanya satu penderita Mpox yang meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta beberapa waktu lalu, dia mengonfirmasi bahwa kematian tersebut cenderung disebabkan oleh penyakit bawaan pasien yang lebih berat.
Dia juga menyatakan kondisi seorang pasien lainnya yang disebut berada dalam kondisi yang cukup parah, saat ini kondisinya telah membaik.
"Yang berat terus membaik karena sudah mendapatkan obat untuk virusnya," ujarnya.
Demikian halnya dengan vaksinasi, Nadia menyebutkan proses vaksinasi berjalan dengan baik, di mana sebanyak 498 orang yang menjadi target telah menerima vaksin dosis pertamanya, dan sekarang sedang dalam tahap vaksinasi dosis kedua.
Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pembelian 4.000 dosis vaksin mpox guna mengantisipasi adanya estimasi kasus yang dapat mencapai lebih dari 3.000 kasus pada tahun ini.
"Nanti di Bulan Desember minggu kedua atau ketiga itu akan ada, jadi sesuai dengan estimasi jumlah kasus Mpox kita," ujarnya.
Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir akan penyakit Mpox, karena penyakit tersebut tidak seperti COVID-19 yang memiliki kemampuan penularan yang cepat, asalkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap diterapkan oleh masyarakat.