Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Korban meninggal dunia akibat ledakan tabung alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG) yang sedang diangkut oleh truk di Jalan Raya Lodaya (Bogor-Sukabumi), Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, menjadi dua orang.
"Dua korban tersebut berjenis kelamin pria berinisial U warga Kecamatan Parakansalak dan wanita berinisial H warga Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi," kata Kapolsek Cibadak Ridwan Ishak di Sukabumi, Senin.
Menurut Ridwan, dari hasil pendataan ada delapan korban yang dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Dari jumlah tersebut, dua korban meninggal dunia dan enam lainnya masih menjalani perawatan intensif di ruang instalasi gawat darurat (IGD).
Korban meninggal saat ini masih berada di ruang pemulasaraan jenazah untuk keperluan visum serta menunggu pihak keluarga menjemput jenazah korban ledakan tabung CNG di Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak tersebut.
Dari hasil pemeriksaan korban yang meninggal dunia, diduga akibat luka yang disebabkan benturan benda keras pada bagian kepala.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu informasi dari petugas medis rumah sakit setempat untuk mengetahui secara pasti penyebab utama kematiannya.
Di sisi lain, hingga saat ini personel kepolisian dari Polsek Cibadak dan Polres Sukabumi masih melakukan penyelidikan kasus meledaknya tabung CNG dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Untuk arus lalu lintas di Jalan Raya Lodaya yang awalnya sempat terjadi kemacetan, hingga pukul 21.30 WIB kondisi arus lalu lintas sudah kembali normal baik dari arah Bogor menuju Kota Sukabumi maupun sebaliknya.
Libatkan Ahli
Kapolsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak mengatakan pihaknya melibatkan tim ahli untuk mengungkap penyebab meledaknya tabung gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG) yang tengah dibawa oleh truk di Jalan Raya Lodaya, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Senin.