Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memprioritaskan penataan pedagang kaki lima (PKL) di tiga wilayah, yaitu Alun-Alun, Tegalega, serta Gelap Nyawang yang dulu berjualan di area zona merah.
“Untuk prioritas penataan PKL saat ini ada di lantai dasar Alun-alun, kemudian PKL Tegalega yang menjadi sangat prioritas ditambah lagi perkembangan di kawasan Gelap Nyawang,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman di Bandung, Selasa.
Atet menjelaskan penataan di kawasan lantai dasar Alun-Alun Kota Bandung telah mencapai 90 persen dan hampir tuntas untuk ditempati 140 PKL.
"Sekarang sedang fokus memasang elektrikal, diberi kipas angin, penerangannya diperbaiki, progressnya sudah 90 persen untuk di kawasan lantai dasar Alun-alun," kata dia.
Untuk kawasan Tegalaga, Atet menyatakan seluruh prosesnya sudah berjalan. Sekitar 270 PKL di wilayah barat dan sekitar 235 PKL di wilayah timur sudah dipindahkan ke area dalam.
Nantinya para PKL di Tegalega akan ditata sesuai segmen produk yang mereka jual yakni segmen kuliner dan nonkuliner. "Nanti akan ada tenda komunal. Jadi untuk PKL kuliner, ada tenda yang bisa digunakan pembeli secara bersama-sama," katanya.
Selain itu, untuk penataan PKL di kawasan Gelap Nyawang, dia menyebut Pemkot Bandung masih menunggu kepastian pihak swasta yang membantu penataan kawasan ini.Penataan PKL di kawasan tersebut ditargetkan rampung pada 2024.
"Gelap Nyawang itu sudah relokasi, mudah-mudahan nanti ada pihak-pihak yang bisa membantu untuk menata," kata Atet.
Menurut dia penataan sarana dan prasarana terhadap kawasan PKL di Kota Bandung perlu ditingkatka, agar lebih mendukung kenyamanan wisatawan yang berkunjung di tiga tempat tersebut.