Jakarta (ANTARA) - Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan Setiaji mengatakan bahwa mereka sedang merencanakan sebuah fitur poin untuk aplikasi SatuSehat yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan obat atau multivitamin dengan gratis.
“Kami nantinya akan menyiapkan poin, misalnya nanti jalan kaki 5.000 langkah, nanti kami kasih poin yang bisa ditukar dengan obat, multivitamin, dan bahkan bisa nonton bioskop secara gratis,” ujar Setiaji di Jakarta, Senin (6/11).
Dia berharap dengan kehadiran fitur tersebut, masyarakat dapat mengubah kebiasaan dan gaya hidup menjadi mencegah penyakit, daripada mengobati penyakit.
“Ini masih direncanakan,” kata Setiaji menegaskan.
Sistem poin pada aplikasi SatuSehat, kata Setiaji, rencananya tidak hanya melibatkan apotek, tetapi, juga bank, perusahaan swasta, dan pihak lainnya yang memungkinkan untuk menjadi mitra dalam pengembangan aplikasi SatuSehat ini.
“Tahun depan rencananya kami meluncurkan fiturnya yang baru,” ucap dia.
Untuk saat ini, aplikasi SatuSehat, yang dahulu dikenal dengan PeduliLindungi, sudah memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk melihat rekam medis dari kurang lebih 600 layanan kesehatan. Setiaji juga mengungkap kemungkinan SatuSehat dapat terhubung dengan perangkat pintar, misalnya smartwatch (jam tangan pintar).
Selain itu, dia juga menargetkan agar pengembangan aplikasi SatuSehat dapat menambah fitur sertifikat vaksin untuk anak-anak sehingga orang tua dapat mengamati vaksinasi apa saja yang harus didapatkan oleh anak-anak mereka.
“Termasuk juga pengingat untuk minum obat, skrining penyakit kejiwaan, dan lain sebagainya,” kata Setiaji.
Penambahan fitur-fitur tersebut diharapkan bisa membuat SatuSehat menjadi aplikasi yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
SatuSehat Beri Info Kredibel
Kementerian Kesehatan menargetkan aplikasi SatuSehat untuk menjadi aplikasi kesehatan personal yang dapat memberi informasi kredibel mengenai penyakit, sehingga masyarakat terhindari dari hoaks.
Menurut Setiaji saat sebuah acara tentang transformasi digital sektor kesehatan di Jakarta, Selasa, pengembangan aplikasi SatuSehat, yang dahulu dikenal dengan nama PeduliLindungi, dapat berkontribusi dalam memberi informasi yang kredibel tentang berbagai jenis penyakit yang dicari oleh masyarakat Indonesia.
“Jadi, sistem ini yang akan memberikan informasi ke masyarakat secara langsung,” ucap Setiaji.
Pengembangan SatuSehat menjadi aplikasi yang memberikan informasi kredibel tentang kesehatan bermula dari kebiasaan masyarakat yang mencari informasi melalui mesin pencari ketika sedang sekait. Sayangnya, ada kalanya informasi yang ditemukan tidak pas atau bahkan hoaks.
Selain untuk memberikan informasi mengenai penyakit, Setiaji juga menargetkan agar aplikasi SatuSehat dapat memberi anjuran kepada para penggunanya yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Dia memberi contoh, semisal terdapat pengguna yang terkena penyakit diabetes, maka pengguna tersebut akan memperoleh informasi mengenai bagaimana cara menangani diabetes, pola hidup seperti apa yang harus ditempuh untuk mengontrol kadar gula, hingga pengobatan yang dapat ditempuh oleh pengguna aplikasi SatuSehat ini. Informasi yang diberikan, kata Setiaji, akan lebih terurut dan benar-benar sesuai dengan penyakit yang dimiliki oleh pengguna aplikasi SatuSehat.
“Kalau selama ini kita yang mencari informasi, dengan ini justru informasi yang mencari (kita),” kata Setiaji.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga sempat menyinggung mengenai penambahan fitur poin untuk aplikasi SatuSehat yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan obat atau multivitamin dengan gratis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes rencanakan fitur poin SatuSehat untuk dapat obat gratis
Aplikasi SatuSehat direncanakan ditambahi fitur untuk dapat obat gratis
Selasa, 7 November 2023 6:55 WIB