Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebutkan penembakan yang menewaskan warga Jakarta Barat berinisial GR (44) dipicu kericuhan antarkelompok Kei di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully, GR dari kelompok Nus Kei yang ditembak lantaran ada informasi kelompok tersebut hendak menyerang kelompok John Kei.
"Menurut keterangan dari pihak John Kei, kejadian ini karena mereka dapat informasi akan diserang oleh kelompok Nus Kei," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Titus menambahkan, kelompok Nus Kei yang berjumlah enam orang mendatangi kelompok John Kei dengan membawa senjata tajam.
"Mereka dapat info. Datanglah mobil ini, parkir turun enam orang. Korban turun sudah bawa parang," katanya.
Sebelum mereka (kelompok Nus Kei) datang, kelompok John Kei sudah tahu bahwa mereka mau diserang. "Mereka sudah siap batu, parang dan senjata api," katanya.
Kemudian, kelompok John Kei langsung menyerang.
Saat mereka (kelompok Nus Kei) datang, korban GR turun membawa parang, langsung ditembak oleh kelompok Jhon Kei.
"Karena mereka alasannya (menembak korban) mau diserang. Ini ada anak istri kami," katanya. Direktorat Reserse Kriminal Umum(Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menangkap empat pelaku penembakan. Keempat pelaku, yakni FO, EU, MW, dan PM alias O. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda.
Titus menambahkan, baru tersangka berinisial FO yang ditetapkan sebagai tersangka di kasus tersebut. Sementara tiga lainnya masih diperiksa secara intensif.
Sebelum mereka (kelompok Nus Kei) datang, kelompok John Kei sudah tahu bahwa mereka mau diserang. "Mereka sudah siap batu, parang dan senjata api," katanya.
Kemudian, kelompok John Kei langsung menyerang.
Saat mereka (kelompok Nus Kei) datang, korban GR turun membawa parang, langsung ditembak oleh kelompok Jhon Kei.
"Karena mereka alasannya (menembak korban) mau diserang. Ini ada anak istri kami," katanya. Direktorat Reserse Kriminal Umum(Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menangkap empat pelaku penembakan. Keempat pelaku, yakni FO, EU, MW, dan PM alias O. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda.
Titus menambahkan, baru tersangka berinisial FO yang ditetapkan sebagai tersangka di kasus tersebut. Sementara tiga lainnya masih diperiksa secara intensif.
Tidak Ada Tempat Bagi Premanisme
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menegaskan
tidak ada tempat bagi premanisme atau kelompok tertentu yang melakukan aksi main hakim sendiri di DKI Jakarta.
"Pertama tidak ada kelompok-kelompok tertentu yang bergerak di atas hukum. Kami akan tidak tegas. Tidak ada tempat buat preman," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Hengki juga meminta mereka yang terlibat kericuhan antarkelompok di Kota Bekasi untuk menyerahkan diri karena masih ada yang buron dalam terkait penembakan tersebut.
"Kami harapkan menyerahkan diri atau kami kejar dan tindak tegas. Karena biar bagaimanapun aksi main hakim sendiri atau 'eigenrichting' tidak diperbolehkan," katanya.
Kericuhan antarkelompok Kei, yaitu John Kei dan Nus Kei tersebut telah meresahkan masyarakat. "Karena kejadian ini membuat resah masyarakat," katanya.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menangkap empat pelaku penembakan terhadap seorang pria berinisial GR (44) di kavling Rawa Bambu Bulak, Jalan Melati 3, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Tim gabungan telah mengamankan empat orang," kata Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Reserse Mobile (Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully.
Titus menyebutkan, keempat pelaku, yakni FO, EU, MW, dan PM alias O. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda. "Lokasi penangkapan di Bogor, Indramayu dan Tangerang Selatan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penembakan di Bekasi dipicu kericuhan antarkelompok Kei