Anton menjelaskan, di Jepang, dimana teknologi mobil listrik telah menjadi salah satu yang terdepan dibanding negara lainnya, telah mampu menekan harga baterai, komponen paling mahal dari mobil listrik.
"Di Jepang modelnya sudah banyak baterai itu didaur ulang, jadi dari baterai-baterai rusak itu selnya diambil diolah dan dijual lagi menjadi baterai refurbished, harganya bisa jauh lebih murah," ujar Anton.
Harga baterai refurbished itu, bisa lebih murah hingga 50 persen dari baterai baru, dengan kapasitas baterai maksimum yang masih sangat layak pakai, yakni sekitar 75 persen atau lebih.