Jakarta (ANTARA) - Head of Equity Strategy Asia Pacific HSBC Herald van der Linde memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu mencatatkan kinerja yang baik hingga mencapai 7.440 pada akhir 2023.
Ia menilai penunjang utama dalam peningkatan IHSG tahun ini berada pada sektor rantai pasokan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau Electrical Vehicle (EV).
“IHSG bisa mencapai 7.440 pada akhir tahun, dan banyak penyebabnya berkaitan dengan pertumbuhan yang baik yang tidak hanya pada rantai pasokan EV saja yang masuk dan menciptakan lapangan kerja saja, namun juga didukung oleh pertumbuhan domestik dan sektor konsumsi yang baik,” kata Herald di Jakarta, Senin.
Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia telah menarik produsen mobil besar, seperti Hyundai Motor dan Mitsubishi Motors untuk mendirikan pabrik lokal guna memastikan pasokan yang berkelanjutan.
Ketertarikan para investor terhadap industri nikel itu selaras dengan visi pemerintah Indonesia untuk mengembangkan rantai pasokan KBLBB guna mencapai nol emisi karbon (net zero emmisions) pada 2060.
Sebelumnya, perusahaan nikel Indonesia PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau juga dikenal sebagai Harita Nickel resmi mencatatkan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penawaran Rp1.250 per lembar saham pada 12 April lalu. Kemudian, langkah tersebut diikuti oleh produsen lain, yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk yang membuka penawaran Rp795 per lembar saham pada 18 April 2023.