Jakarta (ANTARA) - Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan kekhawatiran pasar terhadap perang Palestina melawan Israel menjadi faktor pelemahan nilai tukar rupiah.
“Konvoi bantuan mulai berdatangan di Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan, ketika para pemimpin Arab dan menteri luar negeri berkumpul untuk pertemuan puncak di Kairo, namun tidak dapat menghasilkan pernyataan bersama,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin.
Upaya untuk menahan konflik antara Palestina dengan Israel telah dilakukan sejumlah negara secara intensif selama pekan lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sudah mengunjungi Israel dan berkomunikasi melalui telepon dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, dan Italia pasca berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Paus Fransiskus.
Pada pekan ini, pemimpin Perancis dan Belanda juga akan mengunjungi Israel untuk mencari solusi atas masalah Palestina dan Israel.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan tidak ada perubahan fundamental terhadap nilai tukar rupiah di awal perdagangan pekan ini dibandingkan akhir pekan lalu.
“Sumber pelemahan rupiah terhadap dolar AS dari eksternal masih bertahan. Konflik perang Israel-Hamas kelihatannya tereskalasi, area konflik meluas sehingga peristiwa ini masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar,” kata Ariston.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasar khawatir perang Palestina dan Israel, nilai tukar rupiah melemah