Namun, “Mahmodin” itu disingkat lagi menjadi Md, agar enak didengar. Berawal dari penanda untuk membedakan namanya dengan teman sekelas, kini Mahfud MD justru terkenal di Indonesia atau bahkan dunia.
Pendidikan
Setamat dari PGA Negeri di Pamekasan, Madura, Mahfud melanjutkan studi ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN)—sebuah sekolah kejuruan unggulan di Yogyakarta.
Setelah itu, Mahfud menimba ilmu di dua perguruan tinggi sekaligus: Jurusan Sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jurusan Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Mahfud berlanjut menempuh pendidikan pascasarjana. Ia lulus dari Program Magister (S-2) Ilmu Politik dan Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Tata Negara, masing-masing di kampus yang sama: UGM.
Kondisi ekonomi keluarga kala itu membuat Mahfud mesti usaha ekstra mencari tambahan biaya pendidikan. Ia aktif menulis di pers kampus dan surat kabar serta menjadi penerima beasiswa.
Mahfud pernah diberi beasiswa penuh oleh Rektor UII karena terpilih sebagai mahasiswa berprestasi. Berkat kepintarannya, Mahfud juga menerima beasiswa dari sebuah yayasan dan Tim Manajemen Program Doktor (TMPD) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk menempuh studi S-3.
Ketika menjadi mahasiswa, anak keempat dari tujuh bersaudara itu dikenal sebagai aktivis. Namanya hilir mudik di berbagai organisasi, seperti senat mahasiswa, badan perwakilan mahasiswa, hingga lembaga pers mahasiswa. Ia bahkan pernah menjadi pemimpin redaksi di majalah Keadilan dan Muhibbah yang diterbitkan UII.
Sosok - Mahfud MD dari Menkopolhukam sipil pertama hingga jadi bakal cawapres
Kamis, 19 Oktober 2023 15:15 WIB