Jakarta (ANTARA) - Lahir di Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur, pada 13 Mei 1957, Mohammad Mahfud atau yang akrab dikenal Mahfud Md merupakan anak dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah. Memulai karier sebagai akademisi, Mahfud kemudian menjajal trias politika dengan menduduki sejumlah posisi strategis di ranah eksekutif, legislatif, hingga yudikatif.
Seusai dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) di Istana Negara Jakarta, 23 Oktober 2019, Mahfud mengaku bahwa ia adalah orang sipil pertama yang menjabat posisi itu. Pasalnya, Menkopolhukam sebelum Mahfud berasal dari kalangan TNI, seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Wiranto, atau Luhut Binsar Pandjaitan.
Nyaris 4 tahun berselang, kini ia didapuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi bakal calon presiden (capres) usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Namanya diumumkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, 18 Oktober 2023, satu hari menjelang pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2024 ke KPU RI.
Kisah di balik MD
Sejarah panjang perjalanan hidup Mahfud tidak terlepas dari kisah unik munculnya MD di belakang namanya. Dinukil dari buku Sahabat Bicara Mahfud MD (2013), inisial Md sebenarnya tidak mencuat sampai Mahfud lulus dari sekolah dasar (SD).
Inisial tersebut muncul saat Mahfud masuk ke Pendidikan Guru Agama atau PGA (setingkat SMP). Di kelasnya kala itu, ada lebih dari satu murid yang bernama Mahfud sehingga wali kelasnya meminta diberi inisial di belakang nama untuk menjadi penanda.
Semula, Mahfud MD dikenal sebagai Mahfud “B”, tetapi seminggu kemudian wali kelas memintanya untuk menambah nama orang tua di belakang nama setiap Mahfud, jadilah ia bernama Mohammad Mahfud Mahmodin.