Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada peringatan Hari Pangan Sedunia, guna memastikan harga dan pasokan berbagai bahan pokok dapat terpenuhi.
“Bahwa salah satu tugas pemerintah adalah bagaimana bisa memastikan inflasi ini bisa kita jaga, salah satunya pasokan dan harga bisa terpenuhi,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat meninjau GPM di Bandung, Senin.
Baca juga: Disdagin Kota Bandung siapkan 300 ton beras untuk operasi pasar murah
Bambang mengatakan kegiatan Gerakan Pangan Murah ini dilakukan seraca masif di seluruh wilayah di Indonesia yang digalakkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Dia mengungkapkan kehadiran Gerakan Pangan Murah merupakan sebuah upaya yang dilakukan kepada masyarakat untuk membeli kebutuhan pangan yang terjangkau.
“Kita terus juga memantau dan menjaga stabilitas pasokan juga menjadi penting. Jadi ini adalah sebuah upaya kita untuk masyarakat diberikan akses pangan,” katanya.
Gerakan Pangan Murah di Kota Bandung tersebut dipusatkan di Lapangan Seskoad dan digelar hanya hari ini bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2023.
Adapun sejumlah komoditas yang dijual meliputi, minyak goreng, beras medium hingga premium, gula pasir, telur ayam dan berbagai jenis sayur yang dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET).
“InsyaAllah kita terus berupaya, karena tugas kita pasokan itu aman, harga juga mesti stabil,” kata dia.
Baca juga: DKPP sebut Buruan SAE solusi Kota Bandung jaga ketahanan pangan
Bambang mengatakan pihaknya akan terus menjaga harga bahan pokok untuk tetap stabil menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan menggelar operasi pasar murah di 30 Kecamatan pada bulan November 2023 mendatang.
“Perlu diinformasikan bahwa kita punya pasar murah dan itu adalah salah satu upaya kita juga untuk memastikan untuk daerah rawan tertentu ini kita intervensi dengan pasar murah,” katanya.