Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih menyiagakan petugas dan tempat perawatan untuk memberikan penanganan cepat terhadap kemungkinan korban susulan keracunan makanan satai di Kecamatan Cilawu maupun daerah lainnya.
"Masih siaga, puskesmas siaga 24 jam di lokasi kasus untuk beberapa hari ke depan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman di Garut, Rabu.
Baca juga: Polres Garut periksa 3 penjual makanan terkait kasus keracunan
Ia menuturkan Dinkes Garut sejak mendapatkan laporan ada korban keracunan, Ahad (8/10), langsung bergerak melakukan penanganan medis terhadap korban yang mengeluhkan sakit pusing, lemas, mual, dan muntah-muntah.
Seluruh warga yang menjadi korban keracunan makanan diduga setelah maka satai jebred, kata dia, dan langsung mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Cilawu dan sebagian di klinik wilayah Cilawu.
Ia menyampaikan korban keracunan tidak hanya warga Cilawu, Kabupaten Garut, tapi ada juga dari luar daerah yakni warga perbatasan di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Cilawu.
Ia menyebutkan jumlah korban keracunan sejak awal laporan Ahad (8/10) sampai saat ini terdapat 41 orang terdiri dari 32 orang warga Garut dan 9 orang warga Tasikmalaya. Dari data tersebut, dua orang dari masing-masing daerah meninggal dunia.
"Total korban asal Kecamatan Cilawu sebanyak 32 orang, tujuh dirawat, 25 rawat jalan, satu orang meninggal. Asal Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak sembilan orang, empat dirawat, lima rawat jalan, satu orang meninggal," kata Asep.
Dinkes Garut siagakan petugas tangani korban susulan keracunan
Rabu, 11 Oktober 2023 18:42 WIB