Pada awal perdagangan Kamis, rupiah meningkat 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.916 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.937 per dolar AS.
"Pernyataan Gubernur The Fed semalam yang memberi sinyal pemangkasan lanjutan bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS," kata Ariston saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap risiko di pasar keuangan cukup positif kemarin di mana indeks saham menguat dan pagi ini Nikkei dan Hangseng juga menguat.
Tapi di sisi lain, indeks dolar AS tidak bergerak jauh pagi ini masih di kisaran 106,30-an seperti pagi kemarin. Hal itu menunjukkan bahwa pasar masih mewaspadai potensi penguatan dolar AS ke depan.
Menurut Ariston, faktor pendukung penguatan dolar AS masih belum hilang seperti rencana kebijakan tarif Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kondisi ekonomi AS yang masih bagus dan situasi konflik di beberapa tempat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat didukung sinyal pemangkasan FFR