Garut (ANTARA) - Cuaca panas terik tidak menyurutkan semangat ibu-ibu berkegiatan menanam komoditas pangan di pekarangan rumahnya yang terbatas di Kampung Caringin, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Setelah melakukan kegiatan kesehariannya bekerja di ladang, maupun urusan rumah tangganya, ibu-ibu di kampung itu melakukan rutinitas merawat tanaman pangan yang ada di pekarangan rumahnya maupun di lahan terbatas pinggiran jalan desa.
Tanaman pangan itu seperti cabai merah, bawang merah, bawang daun, kangkung, sawi, terong, dan sejumlah tanaman pangan lainnya yang bisa memberikan manfaat untuk kebutuhan pangan keluarga mereka sehari-hari.
Rutinitas ibu-ibu di pekarangan rumah tersebut lebih diintensifkan, karena pertengahan September 2023 masih dilanda musim kemarau sehingga harus menjaga dan merawat tanaman pangan di pekarangan rumah lebih intens lagi agar tetap subur dan tumbuh baik.
Ibu-ibu tersebut tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Mekar Rahayu di Desa Mekarmukti. Mereka sedang menjalankan program Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu (Harum Madu) yang dicanangkan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut dengan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan, dan membantu meringankan beban perekonomian keluarga.
Warga Desa Mekarmukti merupakan salah satu dari 328 desa di Kabupaten Garut yang menjalankan program Harum Madu sebagai strategi mengendalikan inflasi ketika sejumlah harga kebutuhan pangan naik di atas rata-rata, sehingga mempengaruhi inflasi. Dengan program Harum Madu warga Desa Mekarmukti tidak kesulitan mendapatkan atau membeli kebutuhan pangan.
Eni (50) salah seorang warga yang menerapkan program Harum Madu di Kampung Caringin misalnya, sejak menanam komoditas sayuran dan yang utama bawang merah dan cabai, tidak lagi harus kesulitan maupun mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan komoditas itu.
Ia mengaku tidak merasa kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pangan keluarganya karena semua sudah tersedia di halaman rumah, berbagai jenis sayuran maupun komoditas tanaman pangan lainnya sudah siap dikonsumsi ketika dibutuhkan.
"Sejak menanam di halaman rumah, sayur tidak beli, cabai tidak beli, tinggal memetik sendiri, sehingga sangat terbantu," kata Eni yang dibenarkan sejumlah ibu-ibu setempat saat ditemuinya di pekarangan rumah Kampung Caringin, Desa Mekarmukti, Garut, Senin (25/9/2023).