Bandung (ANTARA) - M. Budiana dan H. Thomas Bustomi yang hari ini menyampaikan orasi ilmiah dan dikukuhkan sebagai guru besar, menambah jajaran jabatan fungsional tertinggi bagi dosen itu, pada Universitas Pasundan (Unpas) menjadi 34 orang.
Pengukuhan Prof Dr M Budiana, SIP, MSi sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Politik Internasional, dan Prof Dr H Thomas Bustomi, MSi jadi Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Publik dilaksanakan di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jl Tamansari No 6-8, Bandung.
"Saat ini Unpas telah memiliki 34 guru besar dan akan bertambah lagi tujuh untuk tahun ini. Sehingga tahun ini Unpas akan memiliki 41 guru besar," kata Rektor Unpas Prof Dr Ir H Eddy Jusuf Sp, MSi, MKom, IPU di Bandung, Sabtu.
Menurut Eddy, jadi seorang dosen tujuannya jangan menuju jabatan struktural, tetapi dosen harus bertujuan untuk menjadi guru besar.
"Bagi lembaga kelahiran guru besar ini akan menjadi sebuah kekuatan. SDM di perguruan tinggi itu harus kuat karena guru besar adalah puncak karier seorang dosen," ujarnya.
Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof Dr H M Didi Turmudzi, MSi menuturkan sistem pendidikan tidak berdiri sendiri, tapi proses dan kinerja sistem pendidikan, termasuk perguruan tinggi dikonstruksi secara sosial.
Menurutnya, perguruan tinggi tunduk pada politik pendidikan yang berlaku di negeri ini, rentan terhadap kepentingan dan pengaruh kapitalisasi yang sangat perkasa, juga sering tidak berdaya mengkritisi budaya masyarakat, karena merupakan bagian integral dari padanya.
"Hal itu merupakan pekerjaan rumah para dosen dan para guru besar untuk memberi solusi dan kontribusi bagi kelangsungan hidup negara dan bangsa sesuai dengan amanat kemerdekaan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar-Banten Dr M Samsuri, SPd, MT berharap kepada dua guru besar yang baru untuk produktif dan menjadi katalisator dosen-dosen yang lain, baik di Unpas maupun di perguruan tinggi yang lain untuk meningkatkan karir akademiknya.
"Karena mutu dan kualitas perguruan tinggi adalah kualitas lulusan dan dosen. Semakin banyak guru besar dan dosen yang ada, perguruan tinggi harusnya bisa produktif, baik dari hal penelitian, inovasi dan pengabdian kepada masyarakat," tuturnya.
Orasi Ilmiah
Sebelum dikukuhkan jadi guru besar, Prof Budiana menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat Unpas dengan judul "Strategi Pemerintah Joko Widodo dalam Menghadapi Dinamika Politik Internasional pada Saat Presidensi G-20 tahun 2022 dan KTT ASEAN tahun 2023".
Setelah orasi ilmiah, Ketua KONI Jabar ini menyampaikan bahwa sejauh ini, penelitian yang sering diteliti adalah seputar komunikasi, strategi politik juga sistem politik internasional.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa mendengarkan berbagai penelitian itu. Termasuk stakeholder politik lain di luar pemerintahan," kata Budiana.
Sedangkan, Prof Thomas menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Administrasi Publik Baru: Dinamika Manajemen Publik Seiring Pergeseran Citizen to Netizen".
Menurutnya, saat ini tantangan yang paling berat adalah pergeseran dari citizen to netizen, seharusnya peran netizen mencerminkan peran citizen yaitu bagaimana menyeimbangkan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
"Dengan perkembangan teknologi saat ini, kita sudah tidak bisa melihat lagi batas-batas antar negara. Oleh karena itu, mari dalam kesempatan ke depan harus mencerminkan sebagaimana nilai-nilai yang sudah diwariskan kepada kita bahwa apapun yang terjadi dalam perkembangan ini kita harus membumi harus mewariskan cita-cita luhur bangsa Indonesia," ucapnya.
Terkait guru besar, Budiana mengatakan suatu capaian yang luar biasa bagi seorang dosen mencapainya, namun ada tantangan selanjutnya, yakni bagaimana ke depannya mempertanggungjawabkan sebuah etika akademik sebagai guru besar.
"Baik di lingkungan kampus maupun masyarakat dalam rangka mengabdi kepada bangsa dan negara," ucapnya.
Sementara itu, Thomas mengatakan jabatan guru besar bukan hanya jabatan secara proposional saja tetapi secara fungsional harus memberikan ruang dan peluang bagi siapapun untuk mengkaji ilmu pengetahuan.
"Tentu saja pencapaian guru besar ini akan memberikan keberkahan bagi kita semua. Khususnya pada generasi penerus juga untuk sama-sama menimba ilmu dalam bidangnya masing-masing," ucapnya.