Bandung (ANTARA) -
Ketua tim 1 (Waarmerking), Bryan Gervian Adam, menyebutkan bahwa MKN Unpas mengirimkan dua tim dalam ajang tahunan mahasiswa notariat itu, serta berhasil menyisihkan 14 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk masuk ke babak final dan bersaing dengan tim dari Unpad, UI dan Unsoed.
"Dari dua tim ini kami berhasil merebut juara satu dan juara tiga, serta Piala bergirlir untuk kedua kalinya. Bagi kami ini prestasi yang sangat membanggakan karena kami bisa merebut piala bergilir yang sebelumnya pernah kami raih di tahun 2022 lalu, dan kami bisa bersaing dengan kompetitor kami yang sebagian besar dari perguruan tinggi negeri," kata Bryan dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Salah satu anggota tim MKN Unpas, Yoga Santoso, mengatakan sebagai mahasiswa baru ia merasa jika dalam kompetisi kerjasama dengan tim sangatlah penting dan menjadi salah satu kunci keberhasilan tim MKN Unpas mampu bersaing dengan tim unggulan.
"Jadi dalam kompetisi ini bukan menonjolkan kemampuan diri, namun lebih kepada kerja sama dan saling melengkapi satu dengan lainnya menjadi kunci kami berhasil dalam kejuaraan," ujarnya.
Selain itu, disebut Yoga, pembelajaran di bangku kuliah MKN Unpas memang menjadikan tim ini mampu bersaing dengan tim lain.
"Pertanyaan yang diberikan memang sudah sering kami dapatkan di bangku kuliah, jadi kami sudah terbiasa dengan pertanyaan yang diajukan, meskipun memang setiap tahun kualitas pertanyaan dan wawancara dalam lombanya semakin sulit," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Prodi Magister Kenotariatan Unpas, Irma Rahmawati mengaku bangga dan bahagia dengan capaian prestasi mahasiswanya dalam ajang yang digelar 29 Januari-2 Maret 2024 lalu tersebut, dengan tergabung dalam dua tim.
Dua tim itu yakni yang menjadi juara 1 dari tim Waarmerking terdiri dari Ketua: Bryan Gervian Adam, anggota: Yoga Santoso, Denti Dwi Ayu Agustini dan Dika Eka Yudistira. Dan tim yang berhasil meraih prestasi juara 3 dari tim Partij dengan Ketua: Budi Salman Farizy, anggota: Dewi Anita, Dwiky Hardika Pamungkas dan Ekklesia Rohani.
"Kami sangat bahagia, karena dengan ini mahasiswa kami sudah terekognisi secara nasional, penghargaan ini akan memiliki manfaat salah satunya untuk promosi. Mudah-mudahan kualitas MKN Unpas dan LAB TPA nya akan semakin terjaga dan ditingkatkan dan semakin guyub, solid dari menjadi mahasiswa hingga menjadi alumni," ucapnya.
Irma menyebutkan, Padjadjaran Notarial Fair salah satu lomba yang sangat prestisius adalah Lomba Akta Nasional, yang memang sudah biasa diikuti perguruan tinggi yang telah lama memiliki Prodi MKN, karenanya dengan prestasi ini diharapkan juga dapar membangkitan semangat mahasiswa MKN terutama untuk mata kuliah Akta.
"Karena di MKN mata kuliah akta biasanya disebutkan mahasiswa jadi mata kuliah menakutkan. Tapi saya selalu dengan tim meyakinkan mahasiswa, bahwa mata kuliah Akta ini bukan untuk lulus tapi untuk bisa agar capable, karena yang namanya Akta itu kan Practice Makes Perfect. Jadi lomba ini menjadi pelatihan, ketika masuk di dunia notariat barangkali kita harus cepat dalam memutuskan masalah, kalau tidak kita tidak bisa kompetitif melawan notaris yang lainnya," ujarnya.