Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang tahun 2023 dari Januari hingga Agustus, 12 orang meninggal dunia karena tenggelam dan terbawa arus, sehingga warga diminta berhati-hati dan waspada saat beraktivitas.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Selasa, mengatakan sepanjang tahun 2023 pihaknya mendapat laporan warga tenggelam dan terbawa arus sebanyak 11 kejadian dengan korban jiwa 12 orang, dua orang diantaranya anak-anak.
"Tidak hanya orang tua, kami juga meminta warga untuk tetap berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di pinggir sungai dan danau meski airnya surut saat musim kemarau, namun arus di bawahnya masih saja kencang," katanya.
Sebagian besar kejadian menimpa orang dewasa yang berenang di sungai atau sedang memancing di waduk, sehingga pencarian dengan melibatkan tim SAR gabungan dilakukan hingga berhari-hari, bahkan beberapa kasus orang tenggelam tidak ditemukan sampai batas pencarian.
Sedangkan dua kasus yang menimpa anak usia 10 tahun akibat kurangnya pengawasan dari orang tua karena tenggelam di dalam kolam ikan dan saat berenang tanpa pendamping di sungai berarus deras di Kecamatan Ciranjang.
"Laporan yang baru masuk hari ini (Selasa, 5/9) anak usia 9 tahun tenggelam di Sungai Cisokan saat berenang bersama delapan orang temannya. Petugas langsung dikirim ke lokasi untuk melakukan pencarian, diduga karena kehabisan nafas korban terbawa arus," katanya.
Rudi menambahkan pengawasan dan kewaspadaan tetap harus ditingkatkan meski beberapa kasus korban dapat berenang, namun terbawa arus dan tenggelam karena kehabisan nafas atau kelelahan.
BPBD Cianjur catat 12 meninggal karena tenggelam sepanjang tahun ini
Selasa, 5 September 2023 18:35 WIB